> >

Indef: PPKM Harus Tetap Dijalankan sampai Kasus Covid-19 Melandai

Kebijakan | 26 Juli 2021, 18:23 WIB
Dinas Perhubungan bersama dengan Polres Bantul menutup simpang empat Jalan Parangtritis dan Imogiri Barat saat penerapan PPKM darurat. (Sumber: istimewa)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dinilai harus dilanjutkan karena pemulihan kesehatan masyarakat menjadi prioritas. Hal itu dikemukakan oleh Direktur Program Institute For Development of Economics and Finance (Indef) Esther Sri Astuti.

"Panglima perang pandemi saat ini sebenarnya adalah sektor kesehatan, bukan ekonomi," kata Esther dalam diskusi daring bertajuk "PPKM: Gonta Ganti Strategi Ekonomi Kian Tak Pasti”, Senin (26/7/2021).

Kendati demikian, ia menjelaskan bahwa bukan berarti sektor ekonomi tidak penting, hanya saja saat ini ekonomi bukan merupakan sektor yang harus diutamakan di tengah peningkatan kasus pandemi seperti saat ini.

Lebih lanjut, Esther mengatakan, sisi ekonomi memang penting, tapi kalau mengutamakan ekonomi dengan banyak korban berjatuhan akan percuma. Jika begitu, seberapa pun banyaknya dana dan energi yang dikeluarkan akan mubazir.

Baca Juga: Presiden Jokowi Keluhkan Banyak Data Tumpang Tindih, INDEF: Sistem Birokrasi Harus Direformasi

Jumlah kasus Covid-19 di Tanah Air saat ini telah mencapai 3,17 juta, relatif lebih banyak dibandingkan beberapa negara di ASEAN seperti Filipina, Malaysia, Thailand, Myanmar, Vietnam, dan Singapura.

Oleh karena itu, PPKM harus tetap dijalankan sampai kasus Covid-19 di dalam negeri bisa melandai kembali.

Esther mencontohkan, Tiongkok yang menutup dengan ketat negaranya saat pandemi melonjak signifikan. Pertumbuhan ekonomi negara tersebut pun turun hingga 6,8 persen pada triwulan I-2021.

Namun, setelah kasus Covid-19nya melandai karena adanya penutupan ketat dibarengi percepatan vaksinasi serta tracing dan testing secara maksimal, pertumbuhan ekonominya berhasil tumbuh perlahan.

"Jadi pemerintah jangan takut untuk melakukan PPKM ini," tegas Esther.

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Fadhilah

Sumber : Kompas TV

Tag

TERBARU