> >

Populasi Sapi Potong Jantan Menurun, Jangan Sampai Sapi Betina Jadi Incaran untuk Kurban Iduladha

Ekonomi dan bisnis | 14 Juni 2021, 17:53 WIB
Ilustrasi sapi kurban. (Sumber: KOMPAS.COM)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Depopulasi (penyusutan) sapi ternak potong nasional membayangi ketersediaan pasokan Iduladha. Pasalnya, Australia mengalami penurunan populasi sapi.

Untuk itu, pemerintah diharapkan dapat menjamin pasokan sapi jantan siap potong untuk kurban sekaligus mengedukasi masyarakat untuk beralih ke kambing dan domba sehingga pemotongan sapi betina produktif bisa dicegah. 

Anggota Dewan Pakar Pengurus Besar Ikatan Sarjana Peternakan Indonesia (ISPI) Rochadi Tawaf, mengkhawatirkan adanya depopulasi sapi nasional yang diperparah dengan tendensi pemotongan sapi betina produktif.

“BUMD (badan usaha milik daerah) di wilayah konsumsi mesti didorong bekerja sama dengan daerah produsen sapi potong, seperti Jawa Timur dan Nusa Tenggara Barat. Pastikan (kecukupan pasokan) sapi jantan yang diperuntukkan untuk kurban Iduladha nanti,” tutur Rochadi yang juga Dewan Pakar Yayasan Cattle Buffalo Club Indonesia, Minggu (13/6/2021), dilansir dari laman Kompas.id.

Lebih lanjut, Rochadi menjelaskan, dari segi nilai ekonomi, harga sapi betina siap potong cenderung lebih murah dibandingkan sapi jantan. Meskipun kuantitas daging betina lebih sedikit dibanding sapi jantan, jeroan sapi betina cenderung lebih banyak dibanding sapi jantan.

Selain itu, pemerintah perlu mengedukasi masyarakat agar permintaan kurban turut beralih dari sapi ke kambing dan domba. Stok kambing dan domba di Indonesia dinilai lebih cukup untuk memenuhi kebutuhan Iduladha nanti.

Baca Juga: Kaltim Kembangkan Ternak Sapi Kawasan Reklamasi Tambang

Dalam menjalankan strategi ini, menurut Rochadi,  pemerintah sebaiknya menggandeng tokoh-tokoh agama di berbagai daerah.

Sebelumnya, Ketua Umum Komunitas Sapi Indonesia Pusat Budiono mengatakan, stok sapi siap potong untuk Iduladha tergolong sulit dan akan menjadi tantangan bagi masyarakat yang ingin berkurban.

“Harga sapi lokal mahal, padahal stoknya sedikit. Menjelang Iduladha, harga daging sapi timbang hidup akan naik sekitar Rp4.000 - Rp5.000 per kilogram. Harga di Jakarta sudah naik Rp5.000 per kilogram bobot hidup,” tuturnya dalam webinar bertajuk “Rantai Pasokan Sapi Menjelang Idul Adha 1442 H” yang diadakan Yayasan Cattle Buffalo Club Indonesia.

Upaya

Situasi sulit tersebut berdampak pada tendensi pemotongan sapi betina. Berdasarkan pengamatan di lapangan, Budiono menyebutkan, banyak sapi betina di Jawa Timur dipotong dan ada sapi yang dipotong yang tergolong produktif.

Ia memperkirakan, pengurangan populasi sapi betina di daerah itu telah mencapai 50 persen. Apalagi, harga sapi betina lebih murah sekitar Rp3.000-Rp5.000 per kilogram dibanding sapi jantan.

“Memang memberikan untung dalam waktu singkat. Namun, hal ini (pemotongan sapi betina) membahayakan populasi sapi nasional dalam jangka panjang,” ujarnya.

Pengamat Pertanian Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Khudori menyatakan, situasi populasi sapi Indonesia saat ini dipengaruhi oleh Australia.

Dia memperkirakan, populasi sapi di Australia turun 20 persen. Padahal, mayoritas impor sapi bakalan Indonesia berasal dari negara tersebut.

Sebagai langkah antisipasi jangka pendek, Khudori menyarankan pemerintah segera mengimpor sapi bakalan dari negara bebas penyakit mulut dan kuku untuk mengisi kekurangan dari Australia.

“Brasil, Meksiko, dan Belgia adalah negara yang dapat menjadi sumber impor selain Australia,” tuturnya.

Baca Juga: Viral Video Sapi Lepas ke Jalan Hingga Seruduk Truk yang Lewat, Begini Kejadiannya

 

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU