> >

Tak Kalah dengan Impor, Wakil Kadin Dukung Optimalisasi Aspal Buton

Ekonomi dan bisnis | 14 Juni 2021, 14:42 WIB
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Pengembangan Pengusaha Nasional, Arsjad Rasjid. (Sumber: Dok. Kadin)

Sayangnya, saat ini Indonesia masih harus mengimpor 1,3-1,4 juta ton aspal yang menguras cadangan devisa hingga Rp 40-46 triliun per tahun.

Produksi aspal alam di dunia hanya ada di Buton, Indonesia dan di Trinidad. Ada pun aspal di negara lain adalah aspal minyak.

Cadangan aspal di Trinidad diperkirakan akan habis dalam waktu 20 tahun, sedangkan cadangan aspal Buton mencapai 360 tahun, dengan perkiraan produksi satu juta ton per tahun.

Dikutip dari Antara, selain kaya akan aspal alam, Sulawesi Tenggara juga memiliki potensi nikel yang tersebar di 11 dari 17 kabupaten/kota, yakni Kabupaten Konawe, Konawe Utara, Konawe Selatan, Konawe Kepulauan, Kolaka, Kolaka Utara, Kolaka Timur, Bombana, Buton, Buton Utara, dan Buton Selatan.

Selain itu, provinsi ini juga memiliki emas, minyak, dan gas bumi (migas).

Baca Juga: Kadin Sebut Kekayaan SDA Wujudkan Ketangguhan Nasional

Selain emas yang terdapat di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara memiliki enam wilayah kerja migas yaitu Blok Buton 1, Blok Buton 2, Blok Buton 3, Blok Kolaka Bombana, Blok Kolaka Lasusua, dan Blok Kabaena/Bone).

Lebih dari itu, masih ada potensi mangan, kromit, marmer, batu gamping dolomit (kapur pertanian), batu gamping, tanah liat, pasir kuarsa, pasir besi, dan magnetit.

Di samping bidang energi dan sumber daya mineral, provinsi berjuluk Bumi Anoa itu juga memiliki potensi sumber daya alam lain di bidang perikanan, pertanian, perkebunan, pariwisata dan kehutanan, yang masih sangat terbuka untuk dikembangkan.

Menjadi calon ketua umum Kadin Indonesia periode 2021-2026, Arsjad Rasjid mengusung pilar pemberdayaan ekonomi daerah untuk memajukan ekonomi nasional.

Arsjad menuturkan, setiap daerah memiliki potensi, sekaligus tantangan dan prioritas yang berbeda-beda.

Atas dasar itulah ia mendukung penuh pengembangan potensi sektor industri di daerah agar mampu mencetak pengusaha dan lapangan pekerjaan baru untuk mengurangi angka kemiskinan.

Penulis : Elva-Rini

Sumber : Kompas TV


TERBARU