> >

Kalsel Adakan Pameran UMKM Offlline Pertama Sejak Pandemi Covid-19

Ukm | 9 Juni 2021, 05:45 WIB
Pengunjung melihat produk UMKM yang dipamerkan dalam Ajang UMKM 2021 di Novotel Banjarmasin Airport, Kota Banjarbaru, Kalsel, Selasa (8/6/2021). Pameran produk UMKM Kalsel tersebut berlangsung dari 8 Juni sampai dengan 31 Juli 2021. (Sumber: Kompas.id/JUMARTO YULIANUS)

BANJARBARU, KOMPAS.TV – Para pelaku produk usaha mikro, kecil, dan menengah di Kalimanatan Selatan berkesempatan memperkenalkan produknya secara langsung dan meningkatkan penjualan dalam Ajang UMKM 2021. Dimana, sektor UMKM turut berupaya mendorong pemulihan ekonomi daerah.

Ajang UMKM 2021 digelar di Novotel Banjarmasin Airport, Kota Banjarbaru, dari 8 Juni sampai dengan 31 Juli 2021. Ajang tersebut memamerkan aneka produk UMKM dari para pelaku UMKM Kalsel yang tergabung dalam organisasi Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN) Indonesia Provinsi Kalsel.

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) GKN Indonesia Provinsi Kalsel Isna Alib mengatakan, UMKM adalah salah satu sektor penting dalam upaya pemulihan ekonomi pada masa pandemi.

Penjualan produk-produk UMKM akan turut berkontribusi untuk memulihkan perekonomian daerah ataupun nasional.

”Untuk itu, kami mohon cintailah dan belilah produk-produk UMKM. Dengan membeli produk UMKM, kita semua ikut melaksanakan kegiatan pemulihan ekonomi masyarakat di masa pandemi,” kata Isna dalam acara pembukaan Ajang UMKM 2021 di Banjarbaru, Selasa (8/6/2021), dikutip dari Kompas.id.

Dalam acara tersebut, beragam produk UMKM Kalsel dipamerkan, mulai dari produk makanan dan minuman, kriya, hingga mode. Baik makanan ringan, kain dan busana sasirangan, tas purun, mapun lampu hias.

Baca Juga: Anggaran BLT UMKM untuk 3 Juta Penerima Baru Belum Cair

GP Art Galery, Dasar Puji Handono (54), Kabupaten Tanah Laut menuturkan, Ajang UMKM 2021 menjadi pameran secara langsung atau offline (luring) pertama yang diikutinya sejak masa pandemi Covid-19.

”Ini menjadi kesempatan untuk memperkenalkan produk kami secara langsung kepada konsumen,” ujarnya.

Menurut Puji, produk andalannya saat ini adalah lampu hias dari paralon. Produk tersebut merupakan produk baru yang diproduksinya di awal masa pandemi tahun lalu. Harga jualnya mulai dari Rp 200.000 sampai dengan di atas Rp 10 juta per buah, tergantung dari model dan ukuran.

Adapun, Wakil Wali Kota Banjarbaru Wartono mengatakan, pameran produk UMKM yang dilakukan saat ini sangat tepat. Sebab, UMKM di Banjarbaru dan Kalsel pada umumnya mulai bervariasi dan terus tumbuh serta berkembang.

”Semoga pameran ini mampu memotivasi pelaku UMKM lain untuk lebih kreatif dan berani bersaing, tidak hanya di pasar lokal, tetapi juga di pasar nasional dan internasional,” katanya.

Wartono menambahkan bahwa menumbuhkembangkan kewirausahaan, hendaknya tidak hanya dilakukan oleh pemerintah. Berbagai pihak dan sektor juga harus terlibat.

Sebab, pelaku UMKM masih memerlukan bimbingan dalam hal-hal standar pengembangan produk, dukungan akses permodalan, analisis pasar, pemanfaatan teknologi, serta promosi dan pemasaran.

Sejalan dengan itu, Kepala Dinas Perindustrian Provinsi Kalsel Mahyuni mengatakan, para pelaku UMKM di Kalsel masih harus bekerja keras untuk menembus pasar ekspor.

”Jangan bangga kalau baru bisa memasarkan produk di Kalsel. Kita baru boleh bangga kalau sudah bisa menembus pasar nasional dan pasar internasional,” katanya.

Baca Juga: Sentra Vaksinasi UMKM Dibuka Di Gedung Smesco, Terbesar Setelah Gelora Bung Karno

 

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU