> >

Impulsive Buying Bisa Bikin Bokek Loh, Ini Trik Menghindarinya

Ekonomi dan bisnis | 12 April 2021, 18:38 WIB
Ilustrasi diskon toko online. (Sumber: Enterpreneur Academy via Kompas.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Bulan Ramadan hingga Lebaran biasanya menjadi momentum pengusaha ritel untuk mendongkrak penjualan, dengan memberi diskon besar.

Di masa pandemi seperti sekarang, mereka memanfaatkan diskon di toko online untuk menarik banyak pembeli.

Bahkan ada marketplace yang mengumumkan akan menggelar program diskon gede-gedean dan promo ongkos kirim selama Ramadan atau sebulan penuh. 

Nah, ini bisa jadi hal yang berbahaya untuk masyarakat yang tetap tinggal di rumah, namun hobi berselancar di toko online. Dengan banyaknya diskon yang bertebaran dan kemudahan cara pembayaran, pembeli bisa terjebak pada impulsive buying.

Perencana Keuangan dari Advisors Alliance Group, Andy Nugroho mengungkapkan, impulsive buying dapat diartikan sebagai perilaku membelanjakan uang yang dilakukan tanpa perencanaan terlebih dahulu, bersifat tiba-tiba dan mendadak serta kebetulan, karena kondisi dan keadaan lingkungan tempat kita berada saat itu.

Baca Juga: 5 Tips Agar Keuangan Anda Aman dan Tidak Terjebak Konsumerisme Saat Bulan Ramadhan

Menurut Andy, impulsive buying dapat terjadi ketika seseorang tengah membuka media sosial dan melihat suatu barang kemudian membeli dari toko online tersebut. Yang lebih buruk lagi, kalau ternyata barang yang dibeli bukanlah barang yang diperlukan.

Lantas bagaimana cara agar tidak terjebak impulsive buying? KompasTV merumuskan tips agar terhindar dari impulsive buying, yang dikutip dari Andy Nugroho dan Halo Duit:

1. Say No to Paylater

Fitur ini memang sangat membantu untuk belanja. Apalagi kalau kondisi Anda sedang tidak punya uang. Tapi saking membantunya bisa-bisa kita kebablasan dan jadi ketergantungan pakai fitur ini terus.

Jadi lebih baik anda nonaktifkan fitur ini, daripada nanti susah lepasnya.

Penulis : Dina Karina Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU