> >

Bank Dunia: Pandemi Menyebabkan Orang Miskin Tambah Miskin dan KDRT Meningkat

Ekonomi dan bisnis | 26 Maret 2021, 15:22 WIB
Ilustrasi kemiskinan (Sumber: Kompas.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Dalam proyeksi terbarunya edisi April 2021, Bank Dunia memprediksi ada 32 juta orang miskin di kawasan Asia Timur-Pasifik yang gagal keluar dari jurang kemiskinan pada tahun 2020. Lantaran, mereka tertekan krisis ekonomi yang muncul sebagai dampak pandemi Covid-19.

"Diperkirakan 32 juta penduduk di kawasan ini gagal keluar dari kemiskinan," ujar Kepala Ekonom Bank Dunia untuk kawasan Asia Timur dan Pasifik, Aaditya Mattoo, dalam konferensi pers virtual, Jumat (26/03/2021).

Aaditya menyatakan, 32 juta orang miskin yang sulit lepas dari jerat kemiskinan merupakan mereka yang berpenghasilan di bawah garis kemiskinan.

Nilai garis kemiskinan saat ini menurut Bank Dunia ada di kisaran US$5,5 per hari atau setara Rp79.200 per hari (kurs Rp14.400 per dolar AS).

Baca Juga: Luhut Klaim Pernah Tolak Pinjaman Bank Dunia untuk Vaksin Corona, Ini Cerita Lengkapnya

Selama ini, kawasan Asia Timur Pasifik secara konsisten mampu menurunkan jumlah orang miskin dari tahun ke tahun.

Namun dengan adanya pandemi, angka kemiskinan yang selama ini menurun menjadi terhenti untuk pertama kalinya dalam 20 tahun.

Pandemi Covid-19 juga membuat tingkat ketimpangan meningkat. Khususnya, ketimpangan dalam penanganan penyakit, ekonomi, dan sosial.

"Misalnya, anak-anak rumah tangga miskin memiliki kesempatan yang lebih kecil untuk mendapatkan pembelajaran jarak jauh yang menggunakan akses digital teknologi ketimbang anak-anak rumah tangga menengah," terang Aaditya.

Ketimpangan juga terjadi pada pemanfaatan teknologi digital. Bank Dunia menilai, perusahaan besar lebih bisa memanfaatkan teknologi digital untuk mencari peluang bertahan di masa pandemi.

Penulis : Dina Karina Editor : Eddward-S-Kennedy

Sumber : Kompas TV


TERBARU