> >

Merger Gojek-Tokopedia Menjamah Bursa Saham AS

Ekonomi dan bisnis | 6 Januari 2021, 08:21 WIB
Ilustrasi: Kantor Gojek Indonesia. (Sumber: Reska K. Nistanto/KOMPAS.com)

JAKARTA, KOMPASTV. Perusahaan hasil merger antara Gojek dan Tokopedia (masih kabar), diisukan  berencana untuk go public di bursa Amerika Serikat (AS) dan bursa saham Indonesia.

Gojek dan Tokopedia memiliki investor yang sama, seperti Google, Temasek Holdings Pte, dan Sequoia Capital India. Gojek dan Tokopedia tersebut masing-masing memiliki valuasi sekitar USD 10,5 miliar dan USD 7,5 miliar, menurut sumber yang mengetahui soal itu dan rasio merger saat ini sedang dibahas.

Gabungan Gojek dan Tokopedia akan mendominasi di Indonesia, salah satu negara dengan pertumbuhan internet tercepat di dunia. Pendiri kedua perusahaan juga telah berteman sejak didirikan lebih dari 10 tahun yang lalu.

Kesepakatan antara Gojek dan Tokopedia kemungkinan akan menghadapi hambatan regulasi yang lebih sedikit daripada merger Gojek dengan Grab. Khususnya regulasi tentang persaingan usaha dan monopoli.

Rencana di AS Makin Serius

Tokopedia dan Gojek sedang mempertimbangkan beberapa opsi untuk penawaran umum. Mereka dapat memilih jalur IPO normal di Indonesia dan AS atau bekerja sama dengan perusahaan cek kosong untuk pencatatan saham di AS, kata sumber Bloomberg.

"Sejumlah perusahaan cek kosong telah mengadakan diskusi dengan kedua perusahaan tersebut dalam beberapa bulan terakhir," imbuh sumber tersebut.

Tokopedia menyatakan pada bulan lalu sudah menggandeng Morgan Stanley dan Citigroup Inc. sebagai penasihat untuk membantu mempercepat rencananya untuk go public. Bridgetown Holdings Ltd., perusahaan cek kosong yang didukung miliarder Richard Li dan Peter Thiel, disebut-sebut sedang mempertimbangkan potensi merger dengan Tokopedia.

Baca Juga: Isu Merger Gojek-Tokopedia Karena Buntu Dengan Grab

“Kami belum memutuskan pasar dan metode mana, dan masih mempertimbangkan opsi,” kata perusahaan yang berbasis di Jakarta itu dalam sebuah pernyataan pada 16 Desember. “SPAC adalah opsi potensial yang dapat kami pertimbangkan tetapi kami belum berkomitmen pada apa pun di saat ini. "

Penulis : Dyah-Megasari

Sumber : Kompas TV


TERBARU