> >

BPS: Jumlah Penumpang Penerbangan Masih Turun

Ekonomi dan bisnis | 3 November 2020, 08:34 WIB

 

Bandara Soekarno Hatta . (Sumber: KompasTV/ Alfania Risky)

JAKARTA, KOMPASTV. Pelonggaran aktivitas individu tak serta merta langsung menggairahkan bisnis penerbangan. Badan Pusat Statistik atau (BPS) merekam, jumlah penumpang angkutan udara domestik pada September 2020 hanya 1,9 juta orang. Melandai 4,6 persen dibanding bulan Agustus 2020 dan anjlok sampai 69,26 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

"Jumlah hari September lebih pendek dari Agustus 2020. Agustus 2020 masih ada long weekend liburan kemerdekaan,” ujar Suhariyanto, Kepala BPS ( 02/11/20).

GRAFIK PENERBANGAN SEPTEMBER (Sumber: BPS)

Penurunan jumlah penumpang terjadi di hampir semua penerbangan utama. Di antaranya Bandara Kualanamu (16,76 persen), Soekarno Hatta (13 persen), Bandara Juanda (12,92 persen), Bandara Hasanuddin (3,13 persen), dan Bandara Ngurah Rai (2,88 persen).

jumlah penumpang domestik tertinggi adalah di Soekarno Hatta, yaitu mencapai 499,9 ribu orang atau 26,39 persen dari total penumpang domestik.

Baca Juga: Arab Saudi Akan Longgarkan Aturan Penerbangan Internasional

Internasional Juga Belum pulih

Sementara itu, Jumlah penumpang angkutan udara ke luar negeri alias internasional lebih tertekan. Hanya ada 34 ribu orang yang pergi ke luar negeri pada September. Beruntung, angka ini naik 9,32 persen dibanding Agustus 2020. Tetapi jika dibandingkan dengan setahun sebelumnya, jumlah penumpang ini masih anjlok  97,86 persen.

Peningkatan jumlah penumpang terjadi di Bandara Kualanamu sebesar 50 persen, Juanda sebesar 33,33 persen, dan Soekarno Hatta sebesar 12,28 persen. Penurunan jumlah penumpang terjadi di Bandara Ngurah Rai sebesar 73,33 persen. Sedangkan di Bandara Hasanuddin masih tidak ada penumpang.

Jumlah penumpang internasional terbesar melalui Bandara Soekarno Hatta-Banten yaitu mencapai 32,0 ribu orang atau 94,12 persen dari total penumpang ke luar negeri. Tahun ini, jumlah penumpang diperkirakan belum akan pulih secara tahunan, tetapi secara bulanan diprediksi naik, karena ada libur panjang dan pembukaan kembali penerbangan untuk umrah.

Penulis : Dyah-Megasari

Sumber : Kompas TV


TERBARU