> >

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Bisa Minus 2 Persen di Kuartal III 2020

Ekonomi dan bisnis | 25 Agustus 2020, 21:18 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani di Program PEN untuk Dukung Korporasi, Rabu (29/07/2020) (Sumber: Instagram @smindrawati)

JAKARTA, KOMPAS TV - Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2020 disebut bisa mencapai titik rendah di minus 2 persen secara year on year (yoy) dan titik atas di atas 0 persen yoy.

Demikian hal tersebut disampaikan oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati.

Dia menyampaikan proyeksi tersebut atas dasar pantauan aktivitas ekonomi pada Juli yang belum pulih.

Baca Juga: Sandiaga: Pertumbuhan Ekonomi Akan Naik di kuartal Jika Didukung Pemulihan Kesehatan

Juga menunjukkan downside risk karena pergeseran yang belum solid. Hal ini dipengaruhi oleh kondisi ekonomi domestik maupun global.

“Kunci utamanya konsumsi dan investasi. Kalau konsumsi dan investasi masih di negative zone, meski pemerintah all out dari sisi belanja, akan sangat sulit masih zona netral di 0 persen tahun  2020 ini,” kata Sri Mulyani saat Konferensi Pers Laporan APBN Periode Agustus, Selasa (25/8/2020).

Oleh karena itu, agar ekonomi di kuartal III-2020 tidak kontraksi, pemerintah berupaya menggenjot konsumsi dan investasi berada di zona netral alias 0 persen.  

“Makanya bapak Presiden meminta beberapa Menteri melihat indikator investasi, karena kuartal II-2020 kontraksi cukup dalam,” ujar Sri Mulyani. 

Baca Juga: Sri Mulyani: Ada Isu Guru Honorer Masuk Dalam Daftar Penerima Subsidi Gaji

“Kita berharap kuartal III dan kuartal IV bisa pulih paling tidak mendekati 0 persen, ini akan berarti sekali.”

Penulis : Tito-Dirhantoro

Sumber : Kompas TV


TERBARU