> >

Anggaran Belanja Buat Menhan Prabowo di RAPBN 2021 Naik Jadi 136,99 triliun

Kebijakan | 15 Agustus 2020, 06:15 WIB
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Presiden Jokowi duduk di dalam sebuah saung kayu saat kunjungan kerja di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, Kamis (9/9/2020). (Sumber: Biro Pers Sekretariat Presiden)

JAKARTA, KOMPASTV – Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mendapat anggaran belanja sebesar Rp136,99 triliun di tahun 2021.

Belanja Kemhan yang tertuang dalam RAPBN tahun anggaran 2021 itu mendapat kenaikan dari tahun anggaran tahun 2020 yakni sebesar Rp117,9 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan kenaikan ini untuk kebutuhan alutsista dan perawatan serta mendukung industry strategis nasional.

Baca Juga: Lembaga Keuangan AS Surati Luhut, Ingin Investasi Sektor Farmasi, Pertahanan, hingga Energi

Hal ini, kata Sri Mulyani sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo agar belanja Kemhan dapat meningkatkan industri-industri strategis yang dimiliki Indonesia.

“Itu adalah catching up dari kebutuhan yang selama ini. Jadi kami dalam hal ini tidak melihat sebagai sesuatu deviasi yang sangat besar," ujar Mulyani dalam konferensi pers RUU APBN 2021 dan Nota Keuangan di Jakarta, Jumat (14/8/2020). Dikutip dari Antara.

Dalam Buku II Nota Keuangan beserta RAPBN Tahun 2021, disebutkan belanja Kemhan terbagi dalam tujuh program, yakni program penggunaan kekuatan sebesar Rp4,4 triliun, program profesionalisme dan kesejahteraan prajurit Rp11,42 triliun.

Kemudian, program kebijakan dan regulasi pertahanan sebesar Rp35,4 miliar, program modernisasi alutsista, non alutsista dan sarpras pertahanan Rp42,65 triliun, program pembinaan sumber daya pertahanan Rp1,6 triliun.

Baca Juga: Prabowo Belanja Besar, 100 Unit Maung Akan Ditampilkan Oktober

Lalu, untuk program riset, industri, dan pendidikan tinggi pertahanan sebesar Rp543,8 miliar dan program dukungan manajemen sebesar Rp76,28 triliun.

Dalam RAPBN tahun 2021 juga disebutkan pendapatan BLU Kementerian Pertahanan ditargetkan sebesar Rp3,09 triliun, turun 2,6 persen dari proyeksi tahun 2020 sebesar Rp3,17 triliun.

Target tahun 2021 itu disusun berdasarkan pertimbangan masa transisi dari penerapan program lama ke program baru serta akibat adanya pandemi Covid-19 yang berpengaruh besar pada penurunan jumlah pasien sehingga berdampak terjadinya penurunan pendapatan rumah sakit.
 

Penulis : Johannes-Mangihot

Sumber : Kompas TV


TERBARU