> >

Omicron: Bagaimana cara mendeteksinya?

Bbc indonesia | 2 Desember 2021, 16:52 WIB
Getty Images

Namun, angka-angka ini mungkin tidak benar-benar menunjukkan negara mana saja yang mengalami paling banyak infeksi varian Omicron, tapi negara yang paling cepat menemukannya.

Apa saja gejala Omicron?

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan belum ada cukup informasi untuk mengatakan bahwa gejala Omicron berbeda dari varian-varian lainnya - jadi batuk-batuk, demam, dan hilangnya perasa atau penciuman masih merupakan gejala yang perlu diperhatikan.

Orang-orang di Afrika Selatan yang sudah divaksinasi penuh terinfeksi dengan Omicron namun menunjukkan gejala ringan.

Rumah sakit di Afsel kedatangan semakin banyak anak muda dengan gejala yang lebih serius - namun banyak dari mereka yang belum divaksinasi atau baru mendapatkan satu dosis.

Ini tampaknya berarti bahwa dua dosis vaksin dan satu dosis booster adalah cara yang bagus untuk melindungi diri dari penyakit yang disebabkan varian baru ini, juga varian-varian yang lain.

Apa bedanya Omicron dengan varian-varian lain?

Varian Omicron punya banyak mutasi, sebagiannya tidak pernah kita lihat sebelumnya.

Banyak mutasi tersebut ada pada protein spike, yang menjadi target kebanyakan vaksin, dan itulah yang dikhawatirkan.

Dalam tes standar, Omicron punya mutasi yang disebut "S-gene dropout" atau ketiadaan gen S, karena itu cukup mudah mendeteksi kasus positif yang mungkin merupakan varian tersebut.

Tapi tidak semua virus yang tidak memiliki gen S adalah Omicron - perlu pengurutan genom utuh (whole genome sequencing) untuk memastikannya.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan saat ini di Indonesia terdapat 17 laboratorium yang berjejaring dengan Kementerian Kesehatan untuk pemeriksaan whole genome sequencing.

Menurut Nadia, 10-20% sampel dari rumah sakit dan semua sampel dari pelaku perjalanan diperiksa dengan teknik ini.

Mengapa perlu pengurutan genom utuh?

Analisis susunan genetik virus adalah tahapan penting dalam mencari tahu jenis variannya.

Dengan mengamati materi genetik sampel, para ilmuwan dapat mengonfirmasi apakah seseorang positif dengan Omicron atau Delta yang sudah menyebar luas.

Proses ini hanya membuahkan informasi tentang sampel swab yang dianalisis - namun dengan menggunakan hasil itu, para ilmuwan dapat memperkirakan proporsi kasus baru yang merupakan varian baru itu,

Para saintis di Inggris dan Afsel adalah yang terdepan dalam teknologi ini, karena itu kebanyakan varian baru telah terdeteksi di negara-negara tersebut. Namun ini tidak berarti varian-varian baru itu berasal dari sana.

Apa yang sudah kita ketahui tentang Omicron?

Saat ini sangat sedikit yang sudah diketahui tentang sifat-sifat Omicron atau seberapa besar ancaman yang bisa ditimbulkannya.

Misalnya, belum jelas apakah ia lebih mudah menyebar, apakah ia menyebabkan penyakit yang lebih parah dibandingkan varian-varian lain, atau apakah ia dapat membuat perlindungan dari vaksin menjadi kurang efektif.

Namun di atas kertas, Omicron tampak mengkhawatirkan dan karena itulah banyak pemerintah segera bertindak, kalau-kalau kekhawatiran itu benar.

Penulis : Vyara-Lestari

Sumber : BBC


TERBARU