> >

Beauty Expo 2022 jadi Ajang Unjuk Gigi Industri Kosmetik Indonesia

Advertorial | 7 September 2022, 20:59 WIB
Indo Beauty Expo tahun 2019 (Sumber: indobeautyexpo.com)

KOMPAS.TV - Perkembangan industri kosmetik di Indonesia terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Hal ini seiring dengan meningkatnya permintaan dari konsumen.

Tak hanya wanita, para pria kini telah membutuhkan perawatan kulit sehingga hal ini menambah angka konsumen di industri kosmetik.

Berbagai macam produk kosmetik pun mulai bermunculan, mulai dari krim pemutih wajah, hand body lotion, serum, toner, body scrub, lipstick, eyeliner, dan lain sebagainya.

Kosmetik-kosmetik ini memiliki karakteristik dan kegunaan yang berbeda-beda tergantung dengan permasalahan pada kulit.

Salah satu permasalahan yang seringkali terjadi adalah kulit yang kusam dan gelap akibat sengatan matahari.

Melansir dari pickybest.id pada 10 Mei 2022, sengatan matahari secara langsung dapat mengakibatkan tubuh memproduksi melanin, hal ini dilakukan tubuh sebagai bentuk perlindungan. Namun, produksi melanin yang berlebihan ini akan memberikan warna kulit menjadi lebih gelap dari sebelumnya.

Baca Juga: Ribuan Kosmetik Ilegal Disita BPOM

Selain itu, banyak juga permasalahan kulit yang dialami oleh masyarakat Indonesia sehingga memberikan peluang yang besar terhadap industri kosmetik atau skincare.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada kuartal I-2020 lalu pertumbuhan industri farmasi, kimia, dan obat tradisional termasuk juga kosmetik mengalami pertumbuhan sebesar 5,59 persen. Kemudian, tahun 2021, industri kosmetika kembali tumbuh sebesar 9,61 persen.

Di samping itu, BPOM juga telah mencatat jumlah kenaikan perusahaan industri kosmetik di Indonesia yakni sebesar 20,6 persen dibandingkan 2021.

Sementara terhitung semenjak tahun lalu, telah terdapat 913 industri kosmetik yang sebelumnya berjumlah 819 industri hingga Juli 2022. Diketahui bahwa peningkatan industri kosmetik tersebut didominasi oleh UKM yakni sebesar 83%.

Melihat potensi yang gemilang ini, Krista Exhibitions kembali menggelar pameran Indo Beauty Expo-K Beauty, Expo Indonesia dan IndoHealthcare & INA Shop Expo 2022.

Acara ini akan menjadi ajang unjuk gigi bagi industri-industri kosmetik yang ada di Indonesia.

Gelaran acara ini akan dilaksanakan secara offline pada tanggal 25 hingga 27 Agustus 2022 dan berlokasi di Jakarta International Expo (JIEXPO) Kemayoran, Jakarta.

Sejumlah 120 perusahaan akan mengikuti pameran selama tiga hari ini, selain itu sejumlah perusahaan kosmetik yang ada di Jawa Timur juga turut serta unjuk produk dalam acara tahunan ini.

Lebih detailnya, terdapat 70 sampai 80 peserta yang berasal dari perusahaan lokal dan termasuk juga 30 UMKM.

Baca Juga: Balai POM Sita Ribuan Kosmetik Ilegal Mengandung Merkuri

Nantinya, para peserta yang telah bergabung akan memamerkan dan menampilkan berbagai macam kategori produk, serta peralatan pada bidang kecantikan dan kesehatan secara global.

Baik dari make up, perawatan kulit, perawatan rambut, wellness, spa, farmasi, berbagai mesin produksi dan pengemasan produk, hingga estetika.

Daud D Salim, selaku Chief Executive Officer Krista Exhibitions mengatakan, pameran ini juga akan melibatkan beberapa perusahaan kosmetik yang berasal dari luar negeri seperti Malaysia, Korea, dan Singapura.

Diketahui bahwa setidaknya 50 perusahaan kosmetik dari Korea sedang mencari partner bisnis di Indonesia, untuk berkolaborasi di bidang transfer teknologi hingga pemanfaatan bahan baku dari Indonesia.

"Mereka sangat agresif masuk pasar Indonesia," kata Daud.

Tak hanya itu saja, Direktur Pengembangan Ekspor Jasa dan Produk Kreatif Kementerian Perdagangan RI, Miftah Farid juga menjelaskan bahwa hingga sejauh ini nilai ekspor produk kosmetik tumbuh hingga 18 persen. Angka ini terbilang jauh lebih tinggi apabila dibandingkan dengan tren tahunan yang hanya sekitar 3,28 persen.

Sementara skincare dan perawatan rambut mendominasi jadi kontributor terbesar di dalam ekspor kosmetik tersebut.

"Skincare tahun lalu 58 persen, sedangkan perawatan rambut 40 persen. Tahun ini semester I proporsinya sama sekitar 60 dibanding 40. Selebihnya parfum dan lain-lain tapi nilainya sangat kecil," kata Miftah.

Penulis : Adv-Team

Sumber : Kompas TV

Tag

TERBARU