> >

Seminar Pancasila 2022 BPIP: Kupas Tuntas Lintas Generasi Pidato Bung Karno di Sidang Umum PBB

Advertorial | 13 Juli 2022, 14:49 WIB
Tangkapan layar seminar Semangat Pancasila untuk Dunia episode perdana dengan judul Relevansi Pidato Soekarno di Sidang Umum PBB tahun 1960: To Build the World a New. (Sumber: Dok. Kompas TV)

Dalam kesempatan sama, Darmansjah Djumala memberikan dua poin penting yang diyakini telah dibawa para Diplomat RI dalam agenda dan pembahasan G20 tahun ini. 

Pertama, multilaterisme yang berkaitan dengan dialog untuk mengadakan musyawarah dan gotong royong. Sesuai dengan nilai Pancasila, musyarawah untuk mufakat dilakukan oleh para diplomat Indonesia untuk mempertemukan berbagai negara dalam satu forum di G20. 

Kedua, potensi krisis pangan dan rantai pasok global akibat isu yang sedang memanas belakangan ini. Dalam isu ini nilai kemanusiaan berperan besar sehingga diperlukan nilai-nilai Pancasila yang mendorong para pemimpin untuk bersatu membahas berbagai permasalahan.

Berangkat dari sisi sejarah, Bonnie Triyana menjelaskan posisi Indonesia dan Presiden Soekarno sehingga mendapat kesempatan berpidato pada sidang PBB tahun 1960 silam.

Pada masa itu, perang dunia baru berakhir sehingga dunia terbagi menjadi beberapa kutub, seperti timur dan barat atau sosialis dan komunis.

Bung Karno tidak hanya mengkritik ideologi yang sedang berlangsung secara tajam, tetapi juga menawarkan solusi untuk mendamaikan dunia pasca Perang Dunia II.

Bung Karno berpendapat, Pancasila dapat menjadi landasan, pedoman, dan pendamping manusia untuk menciptakan perdamaian dalam dunia baru yang lebih baik.

Baca Juga: Dialog Kebangsaan BPIP Angkat Tema Moderasi Beragama

Dari sudut pandang generasi muda, aktris dan pegiat seni Tissa Biani memberikan komentar terkait Pancasila dan Bung Karno. Menurut Tissa, Presiden RI pertama tersebut merupakan role model yang memiliki kepercayaan yang tinggi bahwa anak muda dapat memberikan perubahan besar.

Karena itu, sebagai salah satu bagian dari generasi muda Tanah Air harus terus memiliki semangat Pancasila untuk melakukan perubahan yang baik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. 

Sekretaris Dewan Pengarah BPIP Mayor Jenderal TNI (Purn.) Wisnu Bawa Tenaya, S.I.P. mengatakan, momen G20 sangat mungkin menjadi ajang menyuarakan kembali dan menyampaikan pidato Bung Karno terkait nilai-nilai positif Pancasila. 

Wakil Ketua Dewan Pengarah BPIP Jenderal TNI (Purn.) Try Sutrisno menyampaikan harapan terkait kondisi Indonesia saat ini dan usai G20 berlangsung.

Wakil Presiden RI ke-6 ini secara khusus menyampaikan tanggapannya kepada generasi muda Indonesia yang akan meneruskan perjuangan para pendahulu.

“Saya ingin mengingatkan tentang karakter bangsa masa depan yang perlu dicatat generasi muda. Pertama, harus berketuhanan Yang Maha Esa. Kedua, memiliki tujuan hidup memiliki tujuan hidup yang berguna bagi pribadi keluarga masyarakat dan bangsanya,” ujar Try Sutrisno.

“Berikutnya, memiliki kejujuran, disiplin, etika, dan kepatuhan hukum yang tangguh. Lalu, memiliki perhatian kepada sains, teknologi, dan informasi serta beriorientasi ke masa depan dan pandai mengatur waktu,” tambahnya.

Baca Juga: Hasil Dialog Kebangsaan BPIP: Deklrarasi Sikap dan Etika Dalam Bermedia Sosial

Diskusi ini menghadirkan sesi tanya jawab, salah satunya datang dari mahasiswa Universitas Indonesia.

Pertanyaan tersebut berkaitan dengan cara menjaga semangat Pancasila dalam diri anak muda zaman sekarang, terutama karena banyaknya perilaku maupun pergaulan yang bertentangan langsung dengan nilai-nilai Pancasila itu sendiri. 

Dr. Darmansjah menjelaskan, mempelajari sejarah bangsa sendiri merupakan hal yang penting karena hal itu memegang kunci mengapa sebuah negara bisa bertumbuh maju hingga sekarang.

Melihat kondisi dan keadaan berbagai negara yang sedang hancur karena peperangan, sudah seharusnya kita sebagai masyarakat Indonesia turut mengapreasiasi bahwa Indonesia terus maju dengan semangat gotong-royong karena berpegang teguh pada Pancasila. 

Menjawab pertanyaan lain, Tissa Biani menuturkan pentingnya memilih pergaulan yang baik. Menurut Tissa, pertemanan bisa dibangun secara positif dan berdampak positif pula.

Perbincangan ditutup pembacaan puisi oleh Romo Benny Susetyo dan penampilan Manshur Angklung yang memadukan alat musik angklung dengan musik modern.

Seminar ini nantinya akan ditayangkan secara on air di KompasTV pada Minggu, 17 Juli 2022.

Kehadiran seminar series Pancasila diharapkan dapat menjadi sosialiasi berkualitas dan efektif terkait visi misi BPIP membumikan Pancasila.

Penulis : Adv-Team

Sumber : Kompas TV


TERBARU