> >

Hadirkan Konser Tulus, Terminal Tirtonadi Punya Ruang Pertunjukan Seni dan Budaya

Advertorial | 10 Januari 2022, 22:13 WIB
Gelaran konser “Di Tirtonadi, Berbuat untuk Seni Budaya Solo” hadirkan penampilan Tulus. (Sumber: Tangkapan Layar KompasTV)

Jika dulu terminal selalu digambarkan dengan kondisi yang panas, kumuh, dan berantakan, Terminal Tirtonadi berhasil mematahkan stigma negatif tesebut. Terminal Tirtonadi hadir sebagai miniatur kota Solo modern yang tak lupa dengan sejarahnya.

Menteri Perhubungan (Menhub) RI, Budi Karya Sumadi mengatakan, perubahan Terminal Tirtonadi merupakan salah satu langkah mewujudkan pariwisata unggulan. Selain itu, Terminal Tirtonadi diharapkan menjadi wadah yang diisi dengan ragam kekayaan kota Solo.

“Solo ini kota yang mempunyai kearifan lokal luar biasa. Banyak seniman, objek-objek wisata, dan lain sebagainya. Kita ingin mengubah ini (Tirtonadi) menjadi stasiun yang bagus, tetapi juga mewarnai Solo dengan kegiatan exhibition, kegiatan konser, kegiatan olahraga, dan itu menjadi satu contoh di seluruh Indonesia,” kata Budi Karya.

Tak hanya itu, adanya dukungan dari Wali Kota “milenial” membuat Terminal Tirtonadi ingin menampilkan sifat-sifat generasi muda yang gemar berkumpul dan berkolaborasi, melalui kemudahan akses mobilitas dan konektivitas masyarakat dari berbagai tempat.

“Dengan walikota milenial, di depan ini sudah dibuat sungai yang indah. Nanti kita akan hubungkan Tirtonadi dengan sungai yang ada di sana sehingga masyarakat di seluruh Surakarta—Wonogiri, Sragen, Karanganyar, dan sebagainya—menuju kesini untuk berkegiatan dan melakukan aktivitas, konektivitas,” jelas Budi Karya.

Baca Juga: Dilengkapi Sarana Olahraga dan Ballroom, Terminal Tirtonadi akan Jadi Creative Center

Terminal Tirtonadi kini tak hanya berfungsi sebagai tempat naik dan turunnya penumpang bus, tetapi juga ruang publik yang dapat diisi dengan kegiatan bermanfaat.

Adanya penambahan spot-spot “instagramable” menjadi wajah baru yang mengundang generasi produktif untuk duduk bersama dan berkomunikasi.

Seniman (penari) asal Solo, Sardono W Kusumo atau yang akrab disapa Mas Don, menyebutkan bahwa langkah menggabungkan simpul transportasi dengan public space merupakan visi global yang juga dilakukan Grand Central Terminal di New York.

“New York ada Grand Central yang berkembang menjadi sebuah tempat entertainment, kuliner, hangout. Jadi ini adalah visi global, tansportasi orang ketemu dan kemudian lingkungan itu menjadi sebuah tempat bersilaturahmi, ekspresi, saling bertukar gagasan,” tuturnya.

Selain itu, penambahan fasilitas seperti convention hall, sport center, food court, hingga pusat kegiatan dan kesenian (creative center) telah membuat Terminal Tirtonadi berpotensi sebagai sarana perekonomian warga kota Solo.

Revitalisasi Terminal Tirtonadi tentunya memberikan dampak yang besar bagi perkembangan kota Solo. Infrastruktur yang diperbaiki dan fasilitas yang nyaman dapat mendorong warga untuk kembali menggunakan transportasi massal, setelah sebelumnya ditinggalkan akibat pembatasan mobilitas.

Terminal Tirtonadi menyuguhkan ruang-ruang terbuka yang siap diisi warga kota Solo, khususnya para pegiat seni dan pelaku UMKM untuk meneruskan roda ekonomi dengan inovasi dan kolaborasi.

Bigadir Jenderal TNI Agus Setiawan turut memberikan pengalamannya di Tirtonadi. Perwira yang pernah bertugas di Tirtonadi dulu dan kini itu menjadi saksi perubahan wajah Terminal Tirtonadi.

“Saya pernah di sini 2009-2011, kemudian berdinas lagi 2020 kemarin. Terminal Tirtonadi hari ini benar-benar sebagai one stop entertainment. Tempatnya benar-benar bisa menangkap peluang, karena untuk meningkatkan ekonomi maupun kreativitas itu butuh orang banyak,” terang Agus.

Penulis : Elva-Rini

Sumber : Kompas TV


TERBARU