> >

Pemerintah Dorong Akses KUR dan Regenerasi Petani Milenial

Advertorial | 24 September 2021, 15:58 WIB
Dialog Produktif Kabar Kamis Siang Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9), Kamis (23/9/2021). (Sumber: Dok. KPCPEN)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Berbeda dengan sektor usaha lainnya, pertumbuhan sektor pertanian di masa pandemi bertahan di angka positif. Hal tersebut diungkapkan Sekjen Kementerian Pertanian RI, Kasdi Subagyono, dalam Dialog Produktif Kabar Kamis Siang Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9), Kamis (23/9/2021).

“Pertanian adalah sektor yang kebal dan tangguh, salah satu atau bahkan satu-satunya sektor yang masih bisa tumbuh positif di masa pandemi. Pertanian cenderung tidak terganggu krisis ekonomi atau imbas pandemi. Produksi unggulan tetap bisa ditanam, dioperasikan, bahkan menanam di pekarangan rumah pun bisa diupayakan,” tutur Kasdi.

Menurut Kasdi, ekspor adalah penyumbang terbesar pada sektor pertanian, dengan angka mencapai 91 persen. Komoditas sawit merupakan penopang ekspor yang terbesar.

Melalui Merdeka Export pada Agustus lalu misalnya, Indonesia dapat melakukan ekspor ke 60 negara dan menghasilkan lebih dari Rp 7 triliun.

Hari Tani Nasional yang diperingati setiap 24 September merupakan momentum untuk mengingat bahwa sektor pertanian Indonesia membutuhkan dukungan kolaboratif semua pihak, baik pemerintah maupun pelaku usaha dan masyarakat untuk bangkit.

Guna mempertahankan momentum positif di sektor pertanian, pemerintah menyalurkan bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk para petani Indonesia. KUR bertujuan untuk mendukung berbagai kegiatan pertanian sekaligus meningkatkan nilai jual produk-produk pertanian.

Baca Juga: Program Kartu Prakerja Diklaim Paling Bermanfaat, Ini Syarat Pendaftarannya

Kasdi menjelaskan, penyerapan KUR Pertanian sangat baik yakni lebih dari 100 persen pada 2020.

“Banyak usaha di bidang pertanian yang terbukti mampu mendatangkan hasil, sehingga bank yakin pinjaman itu pasti kembali,” jelas Kasdi.

Pemerintah memfasilitasi penyerapan KUR, terutama bagi para petani milenial yang memulai usaha pertanian dari nol, meski tentu saja tidak tertutup kesempatan bagi petani lainnya untuk mendapatkan akses KUR.

Menurut Kasdi, pihaknya menargetkan akan mengangkat 2,5 juta orang petani milenial pada 2024. Pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) RI juga akan memberikan bimbingan, pelatihan, evaluasi, akses KUR, dikawal hingga berhasil, juga pendampingan ekspansi.

“KUR ini sangat efektif, kami dorong untuk diakses semaksimal mungkin. Selain kami fasilitasi untuk akses, juga akan diberikan konsepsi usaha. Kita lihat pasar perlunya apa, itu yang akan diusahakan,” tegas Kasdi.

Terkait hal ini, Kasdi juga menyoroti pentingnya konsep korporasi pertanian, yang akan memotong mata rantai produksi dan distribusi, sehingga mendekatkan petani dengan pasarnya.

Regenerasi petani milenial

Penulis : Elva-Rini

Sumber : Rilis Humas KPCPEN


TERBARU