Kompas TV advertorial
advertorial

Metode Modern Budidaya Udang Vaname dengan Shrimp Estate

Kompas.tv - 14 September 2023, 20:30 WIB
metode-modern-budidaya-udang-vaname-dengan-shrimp-estate
Budidaya pembibitan udang vaname. (Sumber: Dok. ANTARA)
Penulis : Adv Team

KOMPAS.TV – Kelezatan udang tak mengherankan jika menjadi salah satu primadona hidangan laut. Tidak hanya memiliki cita rasa lezat, kandungan nutrisi dalam udang pun tidak main-main. 

Selain sumber protein, udang juga mengandung zat besi, zinc, selenium, antioksidan, lemak baik, dan omega 3. Zat gizi ini bermanfaat untuk mendukung tumbuh kembang anak, mencegah anemia, juga meningkatkan kesehatan jantung dan kelenjar tiroid.

Ahli gizi Rita Ramayulis mengatakan, udang dapat dijadikan sebagai sumber protein dan omega 3 dengan dikonsumsi beberapa kali seminggu. Kehadiran udang dapat menjadi alternatif bagi orang yang kurang suka mengonsumsi ikan. 

Popularitas udang di kalangan masyarakat juga sejalan dengan kebutuhan dunia. Permintaan pasar terhadap udang secara global ternyata menempati peringkat kedua setelah salmon. 

Peluang pasar itu akan sayang sekali bila dilewatkan, terutama oleh Indonesia yang notabene punya potensi maritim melimpah.

Menurut Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Indonesia memasok sekitar 6,9 persen pasar udang dunia. Angka tersebut bisa jadi memang belum signifikan.

Namun, bagi Indonesia sendiri angka ini menjadikan udang sebagai komoditas ekspor hasil laut unggulan nomor satu dengan negara tujuan utama Amerika Serikat, Jepang, dan Cina.

Dalam kurun waktu 3 tahun pada 2020-2022 tercatat volume ekspor udang berfluktuasi dengan rata di angka sekitar 244 ribu ton. Nilai rata-rata 2,1 miliar dolar Amerika Serikat atau sekitar 31,8 Triliun Rupiah.

Baca Juga: Budidaya Udang Modern dengan Shrimp Estate - Indonesia Bergerak

Dibandingkan dengan jumlah udang yang bisa diekspor, produksi udang di dalam negeri jauh lebih besar. Tahun 2022 misalnya angka produksi udang tercatat 1,1 juta ton.

Percaya diri dengan potensi bahari yang dimiliki pemerintah Indonesia memasang target produksi muda yang jauh lebih besar pada tahun 2024 mendatang yakni sebanyak 2 juta ton.

Proyek revitalisasi dan percontohan lewat tambak budidaya udang modern merupakan langkah awal yang dilakukan.

Oleh karena itu pemerintah Indonesia terus memanfaatkan potensi ini melalui beragam upaya. Salah satu upaya terbaru yang dilakukan adalah membangun Shrimp Estate. 

Shrimp Estate atau Budidaya Udang Berbasis Kawasan adalah pengelolaan udang dengan memperhatikan lingkungan hidup udang dan dampak lingkungan dari pemeliharaan udang itu sendiri.

Pada Maret 2023 Indonesia memiliki tambak budidaya udang berbasis kawasan atau BUBK yang lokasinya berada di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.

Air laut yang digunakan untuk memelihara udang, dengan teknologi khusus, akan dikembalikan ke laut dalam kondisi yang sama. 

Teknologi ini dinilai ampuh meningkatkan produksi udang berkali lipat dari pada biasanya. Oleh karena itu tak heran pemerintah mematok target dua juta produksi udang di tahun 2024 mendatang melalui sistem ini.

Tidak tanggung-tanggung, BUBK di pesisir Pantai Selatan ini terhampar di atas lahan seluas 100 hektar. APBN yang dikucurkan untuk biaya pembangunan sebesar 175 miliar rupiah.

Presiden Joko Widodo memproyeksikan investasi pada sektor kelautan ini ada menghasilkan lebih dari 40 ton per hektar. Presiden Jokowi secara langsung meresmikan tambak yang dijadikan percontohan untuk provinsi dan kabupaten lainnya.

Upaya tersebut dinilai baik dan patut mendapatkan dukungan setidaknya itulah yang disampaikan oleh pengamat perikanan Institut Pertanian Bogor (IPB). 

Menurutnya, BUBK di Kabupaten Kebumen Hadir dengan sejumlah perbaikan dari model tambak udang yang sebelumnya dikelola pemerintah. Penggunaan teknologi yang lebih maju bisa jadi salah satu untuk memastikan keberlanjutan proyek kerja.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x