Kompas TV advertorial

Boston Consulting Group dan ASEAN-BAC Bahas Potensi Sentralitas ASEAN Senilai $20 Triliun

Kompas.tv - 7 September 2023, 11:00 WIB
boston-consulting-group-dan-asean-bac-bahas-potensi-sentralitas-asean-senilai-20-triliun
Sarapan pagi eksklusif yang dihadiri para eksekutif dan jajaran C-suite di negara-negara Asia Tenggara pada Minggu (3/9/2023) membuka pertemuan resmi multilateral ASEAN Business and Investment Summit (ABIS) 2023. (Sumber: Dok. Kadin Indonesia)
Penulis : Adv Team

JAKARTA, KOMPAS.TV — Sarapan pagi eksklusif yang dihadiri para eksekutif dan jajaran C-suite di negara-negara Asia Tenggara pada Minggu (3/9/2023) membuka pertemuan resmi multilateral ASEAN Business and Investment Summit (ABIS) 2023.

Kegiatan ini diselenggarakan bersama oleh Boston Consulting Group dan Dewan Penasihat Bisnis ASEAN (ASEAN-Business Advisory Council/ASEAN-BAC).

Acara yang diadakan di The Sultan Hotel & Residence Jakarta ini mengangkat tema “Mewujudkan Peluang Sentralitas ASEAN Senilai $20 Triliun dan Implikasinya bagi Para CEO”.

Berangkat dari tema tersebut, diskusi yang diangkat adalah bagaimana Sentralitas ASEAN dapat membantu perkembangan negara-negara anggota.

Baca Juga: Arsjad Rasjid Jadi Ketua Tim Pemenangan Ganjar, Begini Respons Gibran

Selain itu, dibahas juga peran CEO dan bagaimana pelaku bisnis bisa memaksimalkan potensi dari pertumbuhan tersebut. Sebanyak 45 delegasi C-suite turut hadir dalam pertemuan resmi antarnegara ini.

Dengan nilai ekonomi yang diperkirakan mencapai $20 triliun pada tahun 2045, ASEAN berada di posisi strategis untuk menjadi kekuatan ekonomi terbesar keempat di dunia.

Terlebih, ASEAN juga memiliki faktor-faktor pendukung seperti stabilitas ekonomi dan politik, serta angkatan kerja produktif, sehingga kian meningkatkan daya tariknya sebagai kawasan bisnis yang ideal.

Namun demikian, proses untuk mencapai peluang tersebut membutuhkan usaha bersama dan realisasi langkah-langkah yang strategis.

Ketua ASEAN-BAC dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) M. Arsjad Rasjid menyatakan, posisi Indonesia sebagai chairman di ASEAN-BAC merupakan kesempatan emas sehingga bisa mengarahkan prioritas pembangunan regional.

Arsjad menambahkan, Asia Tenggara diprediksi akan memiliki kekuatan ekonomi terbesar keempat di dunia pada tahun 2030, setelah Amerika Serikat, Tiongkok, dan India.

Menurut Arsjad, kawasan ini mempunyai keunggulan kompetitif yang sulit ditandingi, terutama dalam hal biaya dan kualitas produksi, serta berbagai sektor yang siap bertumbuh, mulai dari sektor pertanian, pangan, ekonomi digital, hingga kendaraan listrik.

“Karena itu, berinvestasi di ASEAN dipastikan akan membawa hasil yang positif dan nyata,” pungkas Arsjad dalam pidato pembukannya.

Rachmat Kaimuddin selaku Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi turut membagikan perspektifnya tentang peran penting investasi, perdagangan dan praktik bisnis berkelanjutan, dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan di kawasan ASEAN.

Dalam mendukung peluang pertumbuhan ini bisnis dan industri memegang peranan yang sangat besar. Karena itu, diskusi panel yang dimoderatori Managing Director & Partner BCG Lenita Tobing pun membahas sejumlah topik terkait, antara lain:

  • Bagaimana pihak swasta dapat berkontribusi untuk mencapai peluang senilai $20 Triliun Sentralitas ASEAN?
  • Bagaimana para pemimpin bisnis (CEO) bisa mempersiapkan perusahaannya ke arah ini?


Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x