Kompas TV advertorial

Tertarik Operasi Breast Implant? Ketahui Dulu Fakta Pentingnya

Kompas.tv - 28 Maret 2022, 16:59 WIB
tertarik-operasi-breast-implant-ketahui-dulu-fakta-pentingnya
dr. Aditya Herwandar Sastrasupena SpBP-RE, spesialis bedah plastik di Promec Clinic Pondok Indah (kanan). (Sumber: Dok. Promec)
Penulis : Adv Team

JAKARTA, KOMPAS.TV - Melakukan berbagai usaha untuk mempercantik diri merupakan hal yang biasa bagi beberapa orang untuk meningkatkan kepercayaan diri. Mulai dari menggunakan make up, olahraga, diet, hingga merombak bagian tubuh.

Salah satu prosedur untuk mempercantik diri yang cukup populer adalah operasi bedah plastik breast implant.

Meski belum terdapat mekanisme pengumpulan data untuk mengetahui persentase orang yang melakukan operasi breast implant, jumlah wanita Indonesia yang melakukan operasi bedah plastik breast implant menurut dokter spesialis ternyata cukup banyak.

Pernyataan ini datang dari dr. Aditya Herwandar Sastrasupena SpBP-RE, spesialis bedah plastik di Promec Clinic Pondok Indah.

Menurut dr. Aditya, operasi breast implant banyak dilakukan sebab prosedur ini dinilai sebagai cara yang aman untuk memperbesar payudara.

Pasalnya, dia tidak merekomendasikan cara-cara seperti menyuntikkan filler maupun silikon.

“Sangat tidak dianjurkan untuk menyuntikkan filler atau silikon untuk memperbesar payudara,” tegas Aditya.

Prosedur bedah plastik breast implant

Untuk melakukan operasi breast implant, tentu ada beberapa syarat yang harus dipenuhi.

Sebelum menjalankan operasi, pasien akan melalui pemeriksaan dan menjalani berbagai screening untuk mengetahui apakah pasien tersebut layak untuk melakukan operasi. Sebab, patient safety adalah prioritas paling utama dalam menjalani tindakan kedokteran apa pun.

Selain itu, sebelum operasi juga akan dilakukan anamnesa, pemeriksaan fisik, pengukuran, penjelasan lengkap mengenai breast augmentation, serta dokumentasi persetujuan dari pasien.

Dokter juga akan melakukan pengukuran pada pasien untuk mengetahui estimasi ukuran implant yang ideal dan aman untuk pasien. Namun jangan khawatir, pasien bisa meminta ukuran yang diinginkan.

Setelah itu, dokter akan menilai dan menginformasikan apakah ukuran yang diinginkan tersebut dapat dipenuhi atau tidak.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x