Kompas TV advertorial

Bangun Kebiasaan Cuci Tangan, Pemerintah Tingkatkan Akses Air, Sanitasi, dan Kebersihan Publik

Kompas.tv - 19 Oktober 2021, 13:18 WIB
bangun-kebiasaan-cuci-tangan-pemerintah-tingkatkan-akses-air-sanitasi-dan-kebersihan-publik
Keterangan pers yang ditayangkan Media Center Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9) KPCPEN, Jumat (14/10/2021). (Sumber: Dok. KPCPEN)
Penulis : Elva Rini

Akses air, sanitasi, dan kebersihan untuk publik

Ia menyatakan, belum semua rumah di Indonesia memiliki fasilitas cuci tangan, seperti ditunjukkan oleh data BPS 2020, di Indonesia 1 dari 4 orang tidak memiliki fasilitas tersebut di rumahnya.

Pandemi, ujar Reisa, mengajarkan bahwa ruang-ruang publik harus menyediakan fasilitas cuci tangan yang dapat digunakan masyarakat.

Guna meningkatkan ketersediaan fasilitas tersebut, kemitraan swasta dan pemerintah mengumumkan, sebanyak 15.000 sekolah akan menerima perlengkapan untuk sekolah aman Covid-19, seperti sabun batang, cairan pembersih tangan, dan cairan disinfektan.

Sekolah-sekolah penerima meliputi SD, SMP dan madrasah tersebar di berbagai wilayah Indonesia.

Baca Juga: Antisipasi Lonjakan Kasus, Pemerintah Susun Upaya Preventif Jelang Libur Keagamaan

Akses terhadap air bersih, sanitasi, dan kebersihan lingkungan merupakan bagian penting dari lingkungan sekolah yang aman, bersih, dan sehat. Bahkan, menurut Reisa, pemerintah mewajibkan ketersediaan sarana cuci tangan, sanitasi air, dan kebersihan sebagai syarat sekolah dibuka kembali.

“Sekolah yang aman Covid-19 termasuk dengan tersedianya fasilitas cuci tangan pakai sabun, hanya akan menambah kepercayaan diri orang tua untuk mengizinkan anak-anak mereka kembali ke sekolah,” tutur Reisa.

Lembaga Survei Indonesia (LSI) dan UNICEF pada 10-14 September 2021 di 34 provinsi di Tanah Air sebelumnya pernah mengumpulkan tanggapan 1.200 orang tua dan wali murid anak prasekolah, taman kanak-kanak, SD, SMP dan SMA.

Hasilnya, sebagaian besar orangtua di berbagai tingkat pendidikan percaya bahwa sekolah sudah cukup siap melanjutkan pembelajaran tatap muka (PTM), dan akan mengizinkan anak-anak mereka kembali ke sekolah.

Ia menekankan, dengan adanya langkah-langkah mitigasi risiko Covid-19 seperti masker, saluran udara yang memadai di kelas, sistem hadir 50 persen, juga tersedianya tempat cuci tangan pakai sabun, maka sekolah dapat menjadi lingkungan yang lebih aman bagi anak-anak.

“Mari kita bertindak bersama untuk membuat cuci tangan pakai sabun dilakukan oleh semua. Untuk masa depan kita, anak-anak kita, dan Indonesia yang jauh lebih sehat,” tutup Reisa.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x