Kompas TV advertorial

Perkuat Potensi Wirausaha Siswa di Masa Pandemi, Education New Zealand Gelar 'KIWI Challenge 2020'

Kompas.tv - 26 November 2020, 15:30 WIB
perkuat-potensi-wirausaha-siswa-di-masa-pandemi-education-new-zealand-gelar-kiwi-challenge-2020
Penguatan kompetensi siswa tidak boleh mengalami stagnasi meski di tengah pandemi Covid-19, termasuk dalam memberi wadah siswa prestasi dalam bidang nonakademis seperti semangat kewirausahaan atau entrepreneurship. (Sumber: Istimewa)

“Hal ini sejalan dengan misi Kopi Tuli yang ingin membuka ruang interaksi sebanyak-banyaknya. Kami harap KIWI Challenge bisa menjadi platform inklusif untuk semua kalangan,” ujar Putri.

Para “Jawara” KIWI Challenge 2020

Kompetisi “Kiwi Challenge 2020” tidak dipungut biaya dan telah berlangsung sejak 12 Oktober 2020. Tahap final dilaksanakan secara virtual pada 22 November lalu.

Para peserta bersaing untuk mendapatkan hadiah total senilai Rp10.000.000 serta hadiah paket kursus daring dari Lincoln University.

Setiap sekolah dapat mengirimkan maksimal tiga tim dan setiap tim diwajibkan untuk membuat video ide bisnis berdurasi tiga menit. Panitia telah memilih enam ide bisnis siswa masuk dalam dalam tahap final, yakni:

1. Binus Serpong dengan ide bisnis “Let’Sago”
2. Insan Cendekia Madani dengan ide bisnis “AgriPro”
3. Insan Cendekia Madani dengan ide bisnis “AutoTani”
4. Insan Cendekia Madani dengan ide bisnis “Zetani”
5. SMAN 6 Jakarta dengan ide bisnis “Ecoplants”
6. Springfield School dengan ide bisnis “Self-Sustaining Hydroponics”

Setelah terpilih sebagai finalis, mereka mendapatkan pendampingan berupa sesi virtual Masterclass bertema kewirausahaan dari para akademisi Lincoln University, yakni Prof. Christopher Gan, Direktur Program Magister Bisnis (Keuangan), dan Dr Ani Kartikasari, Direktur Yunus Centre for Social Business dua minggu sebelum final diselenggarakan.

Muncul sebagai pemenang, SMA BINUS Serpong dengan ide bisnis “Let’Sago”.

“Kami sangat senang memenangkan kompetisi ini karena bisa mendapat banyak pengalaman berharga sebagai calon entrepreneurs. Selain itu, kami juga bisa mengasah berbagai kemampuan; mulai dari mengembangkan ide, menyusun rencana, serta membuat presentasi yang mudah dipahami oleh para juri,” ujar Jocelyn Rose Adiwinata, siswa BINUS Serpong yang tergabung dalam tim Let’Sago.

“Untuk ide bisnisnya sendiri, kami mengangkat tema diversifikasi pangan, yakni pengembangan hidangan berbasis sagu bernama Let’Sago yang diharapkan bisa menjadi solusi dari krisis pangan di Indonesia," jelasnya.

Posisi juara kedua ditempati tim dari sekolah Insan Cendekia Madani dengan ide bisnis AutoTani dan tim Springfield School berada di posisi ketiga dengan ide bisnis Self-Sustaining Hydroponics.

Tim AgriPro yang juga berasal dari Insan Cendekia Madani berhasil membawa pulang kategori the Most Promising Young Entrepreneur Award dan menerima paket kursus daring dari Lincoln University. Kategori lain, People’s Choice Award, juga dimenangkan juga dimenangkan tim Let’Sago dari BINUS Serpong.

Dalam penutupan babak Final, Duta Besar New Zealand untuk Indonesia, Dr Jonathan Austin, melalui rekaman video berharap kegiatan ini dapat jadi pemantik para siswa untuk menumbuhkan inovasi pertanian berkelanjutan.

“Mewakili Kedutaan Besar New Zealand di Indonesia, saya mengucapkan terima kasih kepada Education New Zealand, Lincoln University, dan Kopi Tuli karena telah berkolaborasi untuk membuat inisiatif yang bermanfaat seperti KIWI Challenge 2020. Seperti yang kita semua tahu, pertanian merupakan sektor yang sangat penting bagi Indonesia dan New Zealand," kata Dr Jonathan Austin.

“Pemerintah New Zealand dan Lincoln University telah membangun pendidikan pertanian kelas dunia, terutama di ranah inovasi pertanian dan pertanian berkelanjutan. Saya tahu bahwa keberlanjutan dan kepedulian terhadap lingkungan juga menjadi topik utama ide bisnis yang dibuat oleh para finalis di babak final ini. Untuk itu, saya ucapkan selamat atas ide bisnis sosial yang sangat brilian dan ketertarikan kalian untuk mengikuti KIWI Challenge," pungkas Dr Jonathan Austin.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x