Kompas TV video vod

Respons TKN Prabowo-Gibran Soal Fahri Hamzah Kritik Jusuf Kalla "Turun Gunung" di Pilpres

Kompas.tv - 13 Januari 2024, 20:49 WIB
Penulis : Shinta Milenia

JAKARTA, KOMPAS.TV - Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah mengkritik Wapres ke-10 dan 12 Jusuf Kalla yang mendukung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

Dalam akun media sosialnya 'X', Fahri Hamzah menilai JK sebagai mantan pemimpin bangsa seharusnya mengambil posisi sebagai pendamai di pilpres 2024.

Fahri Hamzah juga mengkritik sikap Wapres Jusuf Kalla yang ikut turun gunung kampanye untuk Anies dan Muhaimin.

Fahri juga membandingkan Jusuf Kalla dan Ketua Umum Nasdem, Surya Paloh yang dinilai bisa sebagai pandita.

Sementara Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto mengkritik sikap Presiden Jokowi yang dinilai membela Prabowo pasca debat ketiga capres.

Hasto menilai sebagai Presiden, Jokowi seharusnya menjadi payung bagi semua pihak. Ia mengatakan presiden tak boleh berpihak kepada salah satu kandidat meskipun anaknya menjadi cawapres.

Usai debat ketiga calon presiden digelar, calon presiden nomor urut 2 melontarkan bantahan dan sindiran saat menghadiri pertemuan di sejumlah daerah.

Prabowo sempat mengklarifikasi pernyataan Anies Baswedan soal luas lahan yang ia kelola. Prabowo menyebut lahan seluas hampir 500 hektar merupakan lahan negara yang dikelola dengan hak guna usaha.

Saat berkampanye di Bengkulu, Prabowo kembali mengungkapkan dirinya tak khawatir soal nilai atas kinerjanya yang diberikan lawan politiknya saat debat.

Soal lahan Prabowo yang disebut Anies, Jusuf Kalla bilang bilang datanya sama dengan yang disampaikan oleh Jokowi pada debat capres tahun 2019 lalu. Jadi kalau menurutnya, tak layak dipersoalkan atau bahkan dilaporkan ke Bawaslu.

Tensi panas dalam debat capres ternyata memang terbawa dengan pernyataan saling sindir antar kandidat di luar debat. Tak hanya melibatkan capres tapi juga tokoh pendukung dibelakangnya.

Baca Juga: Pesan Mahfud MD Ketika Makan Malam di Atas Kapal Pinisi Bersama Tokoh Publik

 



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x