Evaluasi! Debat Cawapres Terlihat Seperti Ajang Pertarungan Saya Tahu, Kamu Nggak Tahu

JAKARTA, KOMPAS.TV – Dalam acara debat cawapres, Gibran dua kali menggunakan istilah tidak umum saat bertanya ke cawapres lain, yakni ke Muhaimin dan Mahfud MD.

Dua istilah itu seperti Carbon Capture and Storage serta istilah SGIE.

Dosen Pemilu FH UI, Titi Anggraini sampaikan catatan evaluasi soal debat cawapres, salah satunya soal esensi debat cawapres yang seharusnya sebagai momen dimana paslon menyampaikan gagasan dan program, bukan malah untuk saling serang siapa yang paling tahu dan tidak tahu.

“Karena ini menggunakan penyiaran publik, ini memang diatur untuk menyampaikan gagasan calon kepada pemilih harusnya kan pertanyaan dan hal-hal disampaikan dalam bahasa yang bisa dipahami oleh masyarakat kita, bukan dalam konteks membuat pihak competitor itu dianggap tidak mengerti,” jelas Titi Anggraini.

Titi Anggraini juga menilai bahwa debat cawapres kemaren malah justru terlihat seperti pertempuran untuk menunjukkan kemampuan pribadi.

Baca Juga: Jokowi: Debat Politisi Sepertinya Panas di Medsos dan TV, Tapi Rakyat Itu Santai-Santai Saja

“Konsep debat yang betul-betul menjadi momen metode kampanye yang mengedepankan adu gagasan dan program masih belum sepenuhnya hadir, malah terlihat seperti pertarungan untuk menunjukkan ‘saya tahu kamu enggak tahu’, padahal tidak boleh menggunakan hal-hal yang seperti itu,” kata Titi Anggraini.

Sependapat dengan Titi Anggraini, Ray Rangkuti seorang Direktur Eksekutif Lingkar Madani menilai debat cawapres kali ini agak sedikit mengesalkan. 

“Debat tadi malam itu memang sedikit seperti yang disebutkan tadi oleh Mbak Titi, agak mengesalkan ya karena muncul pertanyaan pertanyaan yang sebetulnya nggak subtantif, kalau dibiarkan lama-lama debat ini hanya ajang untuk memperlihatkan siapa yang paling menguasai istilah istilah tentang ini itu dan sebagainya,” kata Ray Rangkuti.

Baca Juga: Mahfud Singgung Soal Pertanyaann Gibran yang Tak Sesuai Tema Debat Cawapres