Serangan Israel Hantam Kota Rafah Perbatasan Gaza-Mesir, Banyak Korban Berjatuhan

KOMPAS.TV - Kementerian Luar Negeri Indonesia berupaya mengevakuasi 143 WNI yang tersebar di Palestina, tepi barat dan Israel.

Dalam rilisnya, pasukan pertahanan Israel menyebut telah menyerang 750 sasaran di Jalur Gaza Utara sejak Kamis hingga Jumat pagi.

Lewat serangan itu, Militer Israel memerintahkan 1 juta warga Gaza Utara - Palestina untuk mengungsi.

Tak cuma kompleks Militer Hamas, serangan udara Israel juga menghantam Kota Rafah di Jalur Gaza. Serangan di kota ini jadi balasan Israel dari serangan Hamas sebelumnya.

Banyak korban berjatuhan di kota yang berbatasan dengan Mesir ini. Warga dibantu Tim Medis Palang Merah setempat mengevakuasi warga yang terjebak reruntuhan.

Di Gaza, warga juga terus mencari para korban di bawah reruntuhan bangunan akibat serangan udara Israel.

Kantor Kemanusiaan PBB melaporkan, serangan udara Israel di Gaza telah menghancurkan 1.000 rumah sejak Sabtu lalu.

Militer Israel telah memerintahkan warga di Gaza untuk meninggalkan kota.
Perintah ini memicu kepanikan warga Israel dan petugas kemanusiaan yang berada di Gaza.

Gelombang pengungsi terlihat mulai meninggalkan kota. Ratusan warga membawa barang menggunakan mobil, bahkan gerobak. 

Jika sebelumnya serangan udara Israel sudah menyasar Gaza, kini tank-tank Israel mulai mendekati perbatasan Gaza.

Evakuasi warga Indonesia yang tersebar di Palestina, Tepi Barat dan Israel tengah diupayakan.

Kementerian Luar Negeri menyiapkan sejumlah opsi, seperti berkomunikasi dengan Perwakilan RI dan negara negara di ASEAN.

Opsi evakuasi melalui jalur darat diupayakan melalui Jordania, Kairo dan Mesir. Kalau lewat udara dengan penerbangan komersial menuju negara ketiga.

Warga kini menghadapi kekurangan pasokan listrik dan air.

Bahkan sebuah perusahaan listrik lokal mengumumkan cadangan bahan bakar sudah menipis, listrik di Gaza dan sekitarnya akan padam.

Baca Juga: Putin Samakan Israel dengan Nazi, Sebut Blokade Gaza Mirip dengan yang Dilakukan Hitler ke Leningrad