Kompas TV video vod

1 Orang Meninggal dan 87 Positif Akibat Antraks di Gunungkidul, Distribusi Hewan Ternak Dilarang

Kompas.tv - 6 Juli 2023, 15:38 WIB
Penulis : Kharismaningtyas

KOMPAS.TV - Pemerintah Kabupaten Gunungkidul memastikan hanya satu orang warga Pedukuhan Jati yang meninggal dengan diagnosis suspek antraks.

Kini, Balai Besar Veteriner Wates Yogyakarta, memeriksa sampel tanah di lokasi peternakan warga untuk memastikan tempat tersebut telah aman dari antraks.

Salah satu lokasi pengambilan sampel adalah di Dusun Jati, Desa Candirejo, Kapanewon Semanu, Gunul Kidul.

Sampel diambil di seluruh lokasi yang terindikasi terdapat spora antraks. Mulai dari tempat penyembelihan hingga pemotongan hewan.

Jika spora masih ditemukan, tindak lanjutnya adalah pemberian desinfektan.  

Warga Pedukuhan Jati yang meninggal dengan diagnosis suspek antraks dipastikan hanya satu orang.

Dua warga lainnya, meninggal karena diagnosis lain.

Sementara dari hasil pemeriksaan serologi terhadap 143 warga, 87 di antaranya positif tanpa gejala.

Meski demikian, Dinas Kesehatan memantau dua kali masa inkubasi atau 90 hari, terhadap warga yang positif.

Kasus antraks di Gunungkidul bukan baru kali ini terjadi.

Tahun 2020 hingga 2021, antraks juga menyebabkan belasan hewan ternak mati.

Tahun 2022, 15 hewan ternak mati dan 23 orang dinyatakan positif antraks. Terakhir pada Juni 2023 penularan penyakit antraks kembali terjadi di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Seratusan orang kontak dengan hewan ternak yang mati karena antraks, 87 di antaranya dinyatakan positif antraks dan satu orang meninggal dunia.

Dari hasil penelusuran petugas, jumlah sapi yang suspect antraks sebanyak 6 ekor dan kambing 6 ekor.

Sembari menunggu hasil pemeriksaan sampel tanah, pemerintah Kabupaten Gunungkidul sementara waktu melarang keluar masuk ternak dari wilayah Dusun Jati.
Semata agar penyeberan antraks tidak meluas. 



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x