Kala Ganjar Kenang Tragedi Trisakti 1998, Lihat Wartawan Inggris Tertembak

JAKARTA, KOMPAS.TV - Bakal calon presiden (Bacapres) dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo mengenang peristiwa kericuhan saat menuntut lengsernya Soeharto atau dikenal dengan Tragedi Trisakti 12 Mei 1998.

Saat itu, kata Ganjar, ia sudah bekerja di Jakarta, tepatnya di daerah Tanah Abang.

Ia menyaksikan kericuhan pecah dan seorang wartawan dari Inggris tangannya terkena pecahan peluru dari tembakan aparat saat memotret kericuhan.

“Saat itu terjadi kebakaran di beberapa tempat, flyover saat itu ditutup. Saya masih ingat ada truk turun itu, ada anak lari, turun, turun. Diambil kain dimasukin ke tangkinya dibakar tapi gak meledak, jadi kebakarannya agak lama, tapi akhirnya kebakar. Dan saya ingat ada wartawan kalau nggak salah dari Inggris waktu itu, lari potret-potret, (suara) tembakan, dia ketembak di depan saya,” ujar Ganjar saat kunjungi pameran foto 25 tahun reformasi di Graha Pena 98, Menteng, Jakarta, Sabtu (13/5/2023).

Ganjar mengatakan ia sempat menolong wartawan dan membawanya ke Trisakti akibat luka terkena pecahan peluru tembakan aparat.

“Tangannya itu kayak (terkena) percikan, saya kira nggak (peluru) karet, soalnya berdarah. Akhirnya saya di belakangnya, saya tangkap , saya bawa minggir, jadi baju saya ada darahnya. Jadi saya, permisi-permisi, lari-lari dibawa ke Trisakti. Jadi yang saya ingat kejadian dramatik itu ya,” kenangnya.

Baca Juga: Ganjar Janji Tuntaskan 12 Pelanggaran HAM Berat Masa Lalu: Harus Diselesaikan!

Video Editor: Lintang