Kompas TV video vod

Jembatan Putus, Siswa Harus Digendong Sebrangi Aliran Lahar untuk Berangkat ke Sekolah

Kompas.tv - 8 Maret 2022, 16:10 WIB
Penulis : Dea Davina

LUMAJANG, KOMPAS.TV - Setiap hari, para siswa sekolah dasar di Dusun Sumberlangsep, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro ini, harus menuruni bekas jembatan yang diterjang banjir, lalu menyeberangi sungai yang arusnya masih deras.

Tidak mudah bagi anak-anak ini, untuk melintasi sungai ini.

Sebab, mereka harus melepas sepatu mereka agar saat di sekolah nanti, kaki mereka tidak basah.

Beberapa siswa lainnya, biasanya diantar oleh orangtuanya, dan digendong untuk menyeberangi aliran lahar.

Namun siswa yang tak diantar, dibantu oleh sejumlah sukarelawan yang ikut serta membantu siswa menyeberangkan anak-anak ini setiap hari.

Baca Juga: Detik-detik Jembatan Penghubung Desa Hanyut Terseret Arus Banjir Lahar Semeru

Meski dari sekian murid, beberapa di antaranya lebih memilih menyeberangi derasnya aliran lahar sendiri, lantaran tenaga sukarelawan terbatas.

Ada sekitar tujuh warga yang menjadi sukarelawan di tempat ini.

Setiap pagi dan siang, para sukarelawan membantu siswa untuk menyeberang, melintasi sungai aliran lahar Gunung Semeru.

Tujuan sukarelawan ini, lantaran megapresiasi semangat para siswa yang tetap pergi ke sekolah, meski kondisinya sulit untuk diakses.

Sejak jembatan rusak diterjang banjir lahar Gunung Semeru, 125 keluarga atau 470 warga yang tinggal di Dusun Sumberlangsep terisolasi. 

Sementara untuk sampai di desa seberang, warga harus bertaruh nyawa menyeberangi jalur lahar dingin Sungai Regoyo.

Meski menantang bahaya, tidak ada pilihan lain lantaran akses ini menjadi jalur satu-satunya bagi warga.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA


Close Ads x