Kompas TV video vod

Harga Minyak Dunia Terus Melejit, Dampak Perseteruan Rusia-Ukraina

Kompas.tv - 4 Maret 2022, 12:10 WIB
Penulis : Shinta Milenia

KOMPAS.TV - Tren kenaikan harga minyak dunia masih berlanjut. Per 3 Maret 2022, minyak dunia jenis West Texas Intermediate untuk kontrak pengiriman April, menyentuh 107 dolar Amerika Serikat per barel. 

Jika dibanding 5 tahun lalu, harga WTI telah melonjak 89,92%, dibanding harga pada januari 2017 yang masih di angka 49 dolar per barel.

Sementara harga minyak mentah jenis Brent kontrak pengiriman April, tembus 110 dolar per barel per 3 Maret 2022.

Dalam 5 tahun terakhir, harga Brent telah naik 78,39% dari 51 dolar ber barel pada Januari 2017.

Perseteruan Rusia-Ukraina dikhawatirkan akan mengganggu pasokan minyak dunia.

Terlebih pasokan minyak dari Rusia tercatat memegang 10% dari total pasokan minyak mentah dunia.

Rusia sendiri mengekspor sekitar 4-5 juta barel minyak mentah per hari.

Baca Juga: Zelensky Tiga Kali Jadi Target Pembunuhan Sejak Rusia Serang Ukraina, Bisa Selamat Berkat Hal Ini

Namun sanksi yang diberlakukan oleh berbagai negara sebagai konsekuensi invasi militernya ke Ukraina, membuat ekspor berbagai produk dan komoditas rusia terhambat, termasuk minyak.

Tren kenaikan harga minyak dunia ini berimbas juga pada harga minyak mentah Indonesia atau ICP.

Kementerian ESDM menetapkan, pada bulan Februari 2022 rata-rata ICP minyak mentah Indonesia naik menjadi US$95,72 per barel, naik sebesar US$9,83 dari US$85,89 per barel pada Januari 2022.

Di saat yang sama, negara-negara penghasil minyak dunia yang tergabung dalam OPEC mempertahankan produksi tetap stabil meski terjadi krisis Rusia Ukraina.

OPEC dan sekutunya mengatakan akan meningkatkan produksi pada bulan April sebesar 400.000 barel per hari, lebih tinggi dibanding produksi bulan Maret, meskipun harga minyak dunia terus reli karena adanya ketidakseimbangan suplai dan demand.

Baca Juga: Sebut Ada Dugaan Oknum Polisi-TNI Terlibat Kasus Kerangkeng, Komnas HAM: Sudah Kantongi Nama Oknum



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x