Kompas TV video sinau

Cara Cuci Hidung dengan Larutan NaCl Agar Saluran Pernapasan Bersih

Kompas.tv - 27 Juli 2021, 10:08 WIB
Penulis : Gempita Surya

KOMPAS.TV - Hidung menyaring 10-15 ribu udara setiap harinya. Kotoran atau kuman dari udara yang dihirup dapat dibersihkan dengan bantuan terapi cuci hidung.

Manfaat mencuci hidung dengan larutan NaCl, di antaranya:

- Membersihkan debu dan kotoran yang menumpuk.
- Mencegah infeksi.
- Mengurangi gejala gangguan pernapasan.
- Melembapkan hidung.
- Membersihkan lendir yang kental.

Larutan NaCl membantu menjaga kondisi hidung dan saluran pernapasan atas lebih ideal, sehingga sistem imun dan pelindung alami bisa bekerja optimal.

Namun belum ada penelitian yang menunjukkan cuci hidung dengan NaCl efektif mencegah dan membantu mengatasi Covid-19.

"Itu intinya membersihkan kotoran di saluran napas, tidak secara langsung membunuh virus," ujar Ahli Patologi Klinis UNS Surakarta Tonang Dwi Ardyanto seperti dikutip dari Kompas.com (19/7/2021).

Hal senada juga disampaikan Ketua Satgas Covid-19 IDI Jawa Timur, dr. Achmad Chusnu Romdhoni.

"Ini cara yang bagus untuk melembabkan hidung. Tapi tujuannya tidak perlu dilebih-lebihkan, apalagi untuk mengobati Covid-19," ujarnya seperti dilansir dari Kompas.com (23/7/2021).

Meski begitu, mencuci hidung boleh dilakukan untuk menjaga kebersihan saluran pernapasan. Untuk mencuci hidung sebaiknya gunakan larutan garam steril (larutan NaCl).

Tidak dianjurkan memakai air keran biasa atau membuat larutan garam sendiri, karena kebersihannya mungkin tidak terjamin.

Berikut cara mencuci hidung dengan larutan NaCl:

- Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir.

- Tuangkan cairan NaCl ke dalam wadah atau gelas bersih, ambil cairan dengan spuit.

- Miringkan kepala ke kiri jika mencuci hidung bagian kanan, dan sebaliknya, lalu buka mulut dan tahan napas.

- Arahkan spuit ke lubang hidung, lalu semprotkan dengan kuat.

- Keluarkan sisa cairan dari hidung dan bersihkan sisa kotoran dengan tisu.

Lakukan cuci hidung sendirian atau di tempat terpisah untuk mengurangi risiko penularan penyakit lewat percikan cairan yang dikeluarkan.(*)

Grafis: Joshua Victor



Sumber : kompas.com

BERITA LAINNYA


Close Ads x