Kompas TV video sinau

Fakta Vaksin AstraZeneca Batch CTMAV547 yang Dihentikan Sementara

Kompas.tv - 18 Mei 2021, 14:00 WIB
Penulis : Gempita Surya

KOMPAS.TV – Kementerian Kesehatan RI dan BPOM menghentikan sementara distribusi vaksin AstraZeneca batch CTMAV547.

Kemenkes menyatakan, batch AstraZeneca selain CTMAV547 aman digunakan sehingga masyarakat tidak perlu ragu.

"Penggunaan vaksin AstraZeneca tetap terus berjalan dikarenakan vaksinasi Covid-19 membawa manfaat lebih besar," ujar Juru Bicara Kemenkes Siti Nadia Tarmizi seperti dikutip dari Kompas.com, Senin (17/5/2021).

Berikut sejumlah fakta terkait Vaksin AstraZeneca batch CTMAV547:

1. Alasan pemberhentian distribusi

Pemberhentian distribusi dilakukan sebagai upaya untuk memastikan keamanan vaksin Covid-19 tersebut.

BPOM melakukan uji sterilitas dan toksisitas vaksin AstraZeneca batch CTMAV547 untuk mengetahui apakah ada kaitan antara penggunaan vaksin ini dengan laporan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) serius.

2. Bersifat sementara

Pemberhentian ini bersifat sementara, menunggu hasil investigasi dan pengujian dari BPOM yang kemungkinan memerlukan waktu 1-2 minggu.

Kemenkes mengimbau masyarakat untuk tenang, tidak termakan hoaks yang beredar, dan mengakses informasi dari sumber terpercaya.

3. Jumlah dosis

Indonesia telah menerima 3.852.000 dosis vaksin AstraZeneca pada tanggal 26 April 2021.

Sebanyak 448.480 di antaranya termasuk ke dalam vaksin AstraZeneca batch CTMAV547.

Batch ini sudah didistribusikan untuk TNI dan sebagian ke DKI Jakarta dan Sulawesi Utara.

4. Efek samping vaksin

Sejak awal penggunaannya, vaksin AstraZeneca kerap menuai polemik terutama perihal efek samping atau kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI).

Terkait kasus meninggalnya seorang penerima vaksin AstraZeneca pada 6 Mei lalu, hasil investigasi Komnas KIPI belum dapat menentukan penyebab kematian penerima vaksin dan membutuhkan investigasi lanjutan.

Proses vaksinasi memang bisa muncul efek samping, namun hanya berlangsung selama 1-2 hari.

Bila seseorang mengalami efek samping yang parah setelah vaksinasi, sebaiknya langsung dirujuk ke dokter.(*)

Grafis: Joshua Victor



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x