Kompas TV travel jelajah indonesia

Danau Laut Tawar Dan Goa Kerbau Sepanjang 35 KM Ini Ada Di Takengon

Kompas.tv - 15 Juli 2020, 21:36 WIB
Penulis : Herwanto

Salam jelajah,

Ulung Putri masih melanjutkan penjelajahnnya di Takengon.

Bagi orang yang tinggal di kota dan bagi siapa saja yang harus berhadapan dengan kemacetan menuju tempat kerja, pemandangan pagi hari di Takengon ini menjadi sesuatu yang mewah dan 'mahal'.

Danau Laut Tawar ini memegang peranan penting bagi penduduk kota Takengon di desa-desa di Sekitar danau pinggiran danau juga banyak warga yang bekerja sebagai nelayan karena itu kondisi danau dan kualitas air danaunya begitu penting buat mereka untuk selalu tetap terjaga.

Selain itu warga juga memanfaatkan air danau ini untuk sumber air bagi kegiatan sehari-hari mereka. Air danau mengairi sawah dan kebun warga Takengon yang mayoritas adalah petani dan nelayan. Yang belum, adalah Pemanfaatan danau ini untuk kegiatan pariwisata. Padahal sudah ada fasilitas yang sudah dibangun untuk tujuan pariwisatan, namun kondisinya kurang terawat.

Tidak banyak penginapan yang ada di pinggir danau tapi sebenarnya ada hotel yang pernah berjaya di tahun 80-an hingga 90-an.

Di masa kejayaannya, ke-38 kamar di hotel Renggali ini sejak 1984 ini selalu penuh turis.
Konflik antara pemerintah Indonesia dan pemberontak di Aceh yang terjadi pada periode 1975- 2005 juga menghantam kejayaan hotel ini.

Saking luasnya warga pun menamakan Danau ini Danau Laut Tawar.
Danau ini dikelilingi bebatuan gamping dan metasedimen yakni struktur karst yang ditandai dengan goa-goa yang mengelilinginya. Beberapa bagian stalaktitnya jadi sarang kelelawar. Menurut kajian, stalakmit di sini masih aktif. Tapi cerita turun temurun mengenai gua ini di abad ke-18, menjadi bagian yang paling menarik.

Loyang Koro atau Goa Kerbau ini dulunya dipakai untuk perlintasan hewan ternak warga desa  dari desa Toweren ke desa Ishak, sepanjang 35 km.

Ekonomi masyarakat memang banyak tergantung dari wisata di sini. Tapi di sisi lain objek wisata Danau Laut Tawar dikelola secara kekeluargaan dan mungkin dari pemdanya masih belum serius menggarap sektor ini.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x