Kompas TV tekno internet

OnlyFans Batal Larang Konten Pornografi, Ini Alasannya

Kompas.tv - 26 Agustus 2021, 19:49 WIB
onlyfans-batal-larang-konten-pornografi-ini-alasannya
OnlyFans batal larang konten porno. (Sumber: Kompas.com)
Penulis : Fiqih Rahmawati | Editor : Hariyanto Kurniawan

JAKARTA, KOMPAS.TV – Situs web dan aplikasi OnlyFans membatalkan rencana larangan konten pornografi dan seksual eksplisitnya.

Untuk diketahui, beberapa hari yang lalu, OnlyFans bakal memblokir konten seksual mulai 1 Oktober mendatang. Keputusan ini dilakukan sebagai bentuk tanggapan atas kekhawatiran dari mitra perbankan dan provider pembayaran di situs tersebut.

Namun, Rabu (25/8/2021), OnlyFans menarik keputusan tersebut dan akan terus mengizinkan konten dewasa di platformnya.

Baca Juga: Pengumuman! OnlyFans Bakal Blokir Konten Pornografi di Platformnya

“Kami telah mendapatkan jaminan yang diperlukan untuk mendukung komunitas kreator kami yang beragam dan telah menangguhkan rencana perubahan kebijakan 1 Oktober,” kata perwakilan OnlyFans dalam cuitan di Twitter, dikutip dari NPR, Kamis (26/8/2021).

“Kami akan terus menyediakan rumah bagi semua kreator,” sambungnya.

Lantas, apa alasan OnlyFans membatalkan pelarangan konten pornografi?

Pembatalan larangan konten pornografi ini dilakukan setelah banyaknya penolakan dari pembuat konten OnlyFans. Beberapa di antara mereka mengaku kehilangan pekerjaan selama pandemi dan hanya mendapatkan uang dari situs tersebut.

Melansir The Washington Post, juru bicara OnlyFans mengonfirmasi bahwa langkah pembatalan konten eksplisit ini dilakukan untuk mendukung semua genre pembuat konten.

Baca Juga: Mantan Bintang Porno Mia Khalifa Sukses di OnlyFans, Sumbangkan Rp2,2 Miliar untuk Amal

Perusahaan yang berbasis di London ini mengatakan, pihaknya berencana untuk mengirim pengumuman resmi terkait keputusan tersebut kepada para pembuat konten Onlyfans yang kini mencapai lebih dari 1,5 juta.

Sementara itu, mitra perbankan OnlyFans, termasuk Bank of New York Mellon, Metro Bank, dan JPMorgan Chase menolak mengomentari pembatalan ini.

 

 

 




Sumber : NPR/The Washington Post


BERITA LAINNYA



Close Ads x