Kompas TV TALKSHOW rosi

Mahfud Mundur Tak Berniat Jelekkan Pemerintahan Jokowi, tapi supaya Lebih Leluasa Sampaikan Kritik

Kompas.tv - 2 Februari 2024, 06:30 WIB
mahfud-mundur-tak-berniat-jelekkan-pemerintahan-jokowi-tapi-supaya-lebih-leluasa-sampaikan-kritik
Calon Wakil Presiden (Cawapres) RI nomor urut 3 Mahfud MD dalam Program ROSI, Kompas TV, Kamis (1/2/2024). (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Vyara Lestari

JAKARTA, KOMPAS.TV – Calon Wakil Presiden (Cawapres) RI nomor urut 3 Mahfud MD memastikan dirinya tidak berniat untuk menjelek-jelekkan pemerintahan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meski mundur dari jabatan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam).

Mahfud menyampaikan hal itu secara eksklusif di Program ROSI, Kompas TV, Kamis (1/2/2024), menjawab pertanyaan apakah dirinya akan menjelek-jelekkan pemerintahan Jokowi setelah mundur.

“Nggak. Sama sekali nggak, kemarin pun tidak. Beda dong antara menjelekkan, membocorkan rahasia, dan bicara data,” kata Mahfud.

Menurutnya, berbicara tentang data adalah sesuatu yang diperbolehkan, dan ia juga selalu berbicara dengan data serta fakta.

Baca Juga: Mundur dengan Alasan Etik dan Kerja Politik, Mahfud MD: sesudah Ini Saya akan Bicara tanpa Ragu

“Kalau bicara data kan boleh aja, kan. Saya selalu bicara fakta yang sudah terjadi, karena saya tidak mau berspekulasi lalu menjadi urusan hukum.”

“Kalau saya bicara sesuatu yang jelek, saya tunjuk buktinya, itu fakta, pun data. Jadi saya tidak akan menjelek-jelekkan, apalagi kalau dalam sebuah perdebatan, gitu ya, sebuah diskusi, itu kan harus bicaranya data dan fakta,” bebernya.

Meski demikian, saat Rosianna Silalahi sang host ROSI menanyakan apakah setelah tak lagi menjabat sebagai Menko Polhukam, ia akan lebih bebas mengritik, Mahfud dengan tegas membenarkan.

“Iya, itu yang saya katakan, saya bisa lebih leluasa untuk menyatakan apa pun yang saya lihat.”

“Tentu orang yang usil akan mengatakan, ‘Lho dulu kamu jadi menteri kok diam saja?’ itu pertanyaan yang klasik dan agak bodoh juga,” lanjut Mahfud sambil tertawa.

Sebelumnya, dalam program yang sama, Mahfud bahkan mengaku dirinya merasa lebih plong setelah mundur dari kabinet, karena menjadi lebih leluasa untuk bergerak.

“Merasa lebih plong, karena saya bisa lebih leluasa untuk bergerak, karena selama ini saya selalu melirik, saya kalau mau pergi, mau kampanye itu saya rutin lho bikin minta surat cuti,” kata Mahfud.

“Sebelum surat cuti dari Presiden datang, saya ndak pergi (kampanye).”

Tapi, lanjut Mahfud, ia melihat bahwa orang lain setiap hari berkampanye. Ia sempat mempertanyakan dalam hati, apakah mereka juga mengambil cuti.

Baca Juga: Profesor Kuncoro Ungkap Alasan Petisi untuk Jokowi Baru Dibuat 2 Pekan Jelang Pemilu 2024

“Tapi saya melihat orang-orang lain kampanye tiap hari, ya. Hari ini ada di sana, di sana, di sana, cuti apa nggak tuh? Gitu.”

“Saya merasa, loh saya itu sudah berlaku tertib, kok yang lain enggak ya? Nah, sekarang saya udah merasa plong seumpama juga melakukan itu tidak melanggar juga, tidak nyolong-nyolong kesempatan,” bebernya.


 

 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x