Kompas TV saintek sains

Fenomena Astronomi 2024: Ada Gerhana Matahari dan Bulan, Ini Jadwal hingga Lokasi Melihatnya

Kompas.tv - 16 Januari 2024, 08:04 WIB
fenomena-astronomi-2024-ada-gerhana-matahari-dan-bulan-ini-jadwal-hingga-lokasi-melihatnya
Ilustrasi. BRIN mengatakan akan ada puluhan fenomena astronomi sepanjang 2024 termasuk gerhana matahari dan bulan. (Sumber: Tribunnews.com)
Penulis : Dian Nita | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS.TV - Peneliti Pusat Riset Antariksa, Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Farahhati Mumtahana mengatakan akan ada puluhan fenomena astronomi selama tahun 2024, termasuk gerhana matahari dan bulan.

Ia menjelaskan, akan terjadi 3 kali fenomena supermoon pada 18 September, 15 November, dan 17 Oktober 2024.

Selain itu, akan ada fenomena bluemoon, yaitu purnama ke-4 (fenomena ini ekstra karena biasanya dalam satu musim hanya ada 3 bulan purnama) yang terjadi pada 19 Agustus.

Farah menyebut, fenomena astronomi 2024 lainnya yang tak kalah menarik adalah hujan meteor.

Hujan meteor terjadi ketika objek langit meteoroid terbakar saat memasuki atmosfer Bumi. Objek tersebut dapat berasal dari sisa komet atau asteroid yang yang juga mengorbit Matahari.

Baca Juga: Kapan Simpan Permanen Akun SNPMB 2024? Ini Jadwal dan Caranya

“Untuk berburu meteor, perlu diperhatikan iluminasi bulan, puncak kejadian, serta rasi bintang di dekat radian,” katanya, seperti dilansir laman resmi BRIN.

Untuk bisa mengamati hujan meteor, kata Farah, cari tempat yang gelap dan berpandangan luas (tidak ada bangunan tinggi) seperti pegunungan atau pantai.

“Bisa juga dengan memakai tenda, jadi sambil camping atau menyiapkan tempat duduk/sofa karena menunggu bisa lama sekali. Dan ketika sekali keluar bisa sangat banyak, tetapi jeda juga lama. Sambil mengobrol dengan teman dan bawa bekal juga akan mengasyikan,” tutur Farah.

Gerhana Matahari dan Bulan 2024

Farah juga mengatakan akan ada gerhana matahari dan bulan di tahun 2024, namun tidak bisa diamati di Indonesia.

“Ada juga fenomena gerhana di tahun 2024, tetapi sayangnya tidak melintas di wilayah Indonesia. Namun dapat dijadikan pertimbangan jika ingin merencanakan wisata atau ekspedisi mengejar gerhana,” ujar Farah.

Berikut jadwalnya gerhana matahari dan bulan pada 2024:

Gerhana Bulan Penumbra

  • Jadwal: 24-25 Maret 2024
  • Lokasi: Eropa, Asia Utara/Timur, Australia, Afrika, Amerika Utara, Amerika Selatan, Samudera Pasifik, Atlantik, Antartika

Gerhana Matahari Total

  • Jadwal: 8 April 2024
  • Lokasi: Eropa Barat, Amerika Utara, Amerika Selatan, Samudera Pasifik, Atlantik, Arktik

Gerhana Bulan Sebagian

  • Jadwal: 17-18 September 2024
  • Lokasi: Eropa, Asia, Afrika, Amerika Utara, Amerika Selatan, Samudera Pasifik, Atlantik, Hindia, Arktik, Antartika

Gerhana Matahari Cincin

  • Jadwal: 2 Oktober
  • Lokasi: Amerika Utara, Amerika Selatan, Samudera Pasifik, Atlantik, Antartika

Baca Juga: Doa Buka Puasa Qadha Ramadan dan Senin-Kamis di Bulan Rajab, Lengkap dengan Niat untuk Esok Hari

Fenomena Astronomi 2024

  • 3 Januari 2024: Bumi mencapai Perihelion
  • 3-4 Januari 2024: Hujan Meteor Quadrantids
  • 11 Januari 2024 Bulan Baru
  • 12 Januari 2024: Elongasi Barat Maksimum Merkurius
  • 25 Januari 2024: Bulan Purnama
  • 9 Februari 2024: Bulan Baru
  • 24 Februari 2024: Bulan Purnama
  • 10 Maret 2024: Bulan Baru
  • 20 Maret 2024: Ekuinoks Maret
  • 24 Maret 2024: Elongasi Timur Maksimum Merkurius
  • 25 Maret 2024: Bulan Purnama
  • 25 Maret 2024: Gerhana Bulan Penumbra
  • 8 April 2024: Bulan Baru
  • 8 April 2024: Gerhana Matahari Total
  • 22 April 2024: Hujan Meteor Lyrids
  • 23 April 2024: Bulan Purnama
  • 6-7 Mei 2024: Hujan Meteor Eta Aquariids
  • 8 Mei 2024: Bulan Baru
  • 9 Mei 2024: Elongasi Barat Maksimum Merkurius
  • 23 Mei 2024: Bulan Purnama
  • 6 Juni 2024: Bulan Baru
  • 20 Juni 2024: Titik Balik Matahari Juni
  • 22 Juni 2024 Bulan Purnama
  • 5 Juli 2024: Bulan Baru
  • 21 Juli 2024: Bulan Purnama
  • 22 Juli 2024: Elongasi Timur Maksimum Merkurius
  • 28-29 Juli 2024: Hujan Meteor Delta Aquriids
  • 4 Agustus 2024: Bulan Baru
  • 12-13 Agustus 2024: Hujan Meteor Perseids
  • 19 Agustus 2024: Bulan Purnama, Bulan Biru
  • 3 September 2024: Bulan Baru
  • 5 September 2024: Elongasi Barat Maksimum Merkurius
  • 8 September 2024: Oposisi Saturnus
  • 18 September 2024: Bulan Purnama, Supermoon
  • 18 September 2024: Gerhana Bulan Sebagian
  • 20 September 2024: Oposisi Neptunus
  • 22 September 2024: Ekuinoks September
  • 2 Oktober 2024: Bulan Baru
  • 2 Oktober 2024: Gerhana Matahari Cincin
  • 7 Oktober 2024: Hujan Meteor Draconid
  • 17 Oktober 2024: Bulan Purnama
  • 21-22 Oktober 2024: Hujan Meteor Orion
  • 1 November 2024: Bulan Baru
  • 15 November 2024: Bulan Purnama, Supermoon
  • 16 November 2024: Elongasi Timur Maksimum Merkurius
  • 17 November 2024: Oposisi Uranus
  • 4-5 November 2024: Hujan Meteor Taurid
  • 17-18 November 2024: Hujan Meteor Leonids
  • 1 Desember 2024: Bulan Purnama
  • 7 Desember 2024: Oposisi Jupiter
  • 13-14 Desember 2024: Hujan Meteor Geminid
  • 15 Desember 2024: Bulan Purnama
  • 21 Desember 2024: Titik Balik Matahari Desember
  • 21-22 Desember 2024: Hujan Meteor Ursids
  • 25 Desember 2024: Elongasi Barat Maksimum Merkurius
  • 30 Desember 2024: Bulan Baru

 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x