Kompas TV saintek sains

Waspada Potensi Cuaca Ekstrem saat Peralihan Musim, Ini Tanda-tandanya!

Kompas.tv - 30 Oktober 2023, 15:05 WIB
waspada-potensi-cuaca-ekstrem-saat-peralihan-musim-ini-tanda-tandanya
Ilustrasi: cuaca ekstrem badai petir. (Sumber: Pixabay)
Penulis : Danang Suryo | Editor : Vyara Lestari

JAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan imbauan terkait potensi cuaca ekstrem selama masa peralihan dari musim kemarau ke hujan, Senin (30/10/2023).

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati memaparkan bahwa fenomena seperti hujan lebat, petir, angin kencang, hingga hujan es bisa terjadi selama periode ini.

Variasi besar pada arah angin selama pancaroba dapat menyebabkan cuaca berubah secara mendadak, misalnya dari kondisi panas berubah menjadi hujan, atau sebaliknya.

Dalam kebanyakan kasus, pagi hari akan cerah. Namun, pada siang hari, awan mulai tumbuh dan hujan dapat turun menjelang sore atau malam hari.

Baca Juga: BMKG Imbau Waspada Ada Banjir Rob 28-31 Oktober 2023, Cek Daftar Wilayahnya

"Cuaca ekstrem berpotensi besar terjadi selama musim peralihan. Mulai dari hujan lebat disertai petir dan angin kencang serta hujan es," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam keterangannya di Jakarta, Senin, dikutip dari Antara.

Awan Cumulonimbus (CB) atau kumulonimbus biasanya muncul pada pagi hingga siang hari. Awan ini memiliki bentuk yang khas, menyerupai bunga kol dengan warna keabu-abuan dan tepi yang jelas.

Namun, menjelang sore hari, awan ini berpotensi menyebabkan hujan, petir, dan angin kencang.

Baca Juga: Viral Fenomena Hujan Lebat Usai Cuaca Panas, BMKG Ungkap Penyebabnya


Dwikorita memperingatkan bahwa curah hujan yang tinggi bisa memicu bencana hidrometeorologi seperti banjir bandang dan tanah longsor. Oleh karena itu, masyarakat di daerah yang rawan bencana dihimbau untuk selalu waspada.

Prediksi Musim Hujan 2023/2024

BMKG memprediksi bahwa awal musim hujan untuk periode 2023/2024 akan dimulai pada bulan Oktober hingga Desember 2023, dengan puncaknya terjadi pada Januari-Februari 2024.

Proyeksi menunjukkan hujan normal sebanyak 80,9%, di atas normal sebanyak 9,9%, dan di bawah normal sebanyak 9,2%.

Dwikorita menekankan pentingnya langkah mitigasi dari pemerintah pusat, daerah, dan institusi terkait terhadap kemungkinan bencana selama musim hujan.

Baca Juga: BMKG Rilis Wilayah Indonesia yang Diprakirakan Hujan pada 26-28 Oktober 2023

"Wilayah tersebut diprediksi mengalami peningkatan risiko bencana banjir dan tanah longsor," katanya.

Wilayah dengan prediksi musim hujan di atas normal memiliki risiko bencana lebih tinggi, sehingga harus mendapatkan perhatian khusus. Pemda juga diharapkan mengedukasi masyarakat dan memperhatikan peringatan dini dari BMKG untuk meminimalisir dampak bencana.

 

 




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA


Opini

KAISAR

20 Mei 2024, 07:07 WIB

Close Ads x