Kompas TV religi beranda islami

Isra Mikraj Jatuh pada Hari Kamis 8 Februari 2024, Apakah Boleh Berpuasa?

Kompas.tv - 5 Februari 2024, 14:57 WIB
isra-mikraj-jatuh-pada-hari-kamis-8-februari-2024-apakah-boleh-berpuasa
Ilustrasi Isra Mikraj. Apakah boleh berpuasa saat Isra Mikraj? (Sumber: Gramedia)
Penulis : Dian Nita | Editor : Desy Afrianti

 

JAKARTA, KOMPAS.TV - Isra Mikraj 1445 hijriah jatuh pada Kamis 8 Februari 2024, apakah boleh menjalankan amalan puasa sunah?

Diketahui, peristiwa Isra Mikraj diperingati setiap tanggal 27 Rajab, umat Islam dianjurkan untuk melakukan amalan yang baik.

Melansir NU Online, berpuasa saat Isra Mikraj diperbolehkan dan yang menjalankannya akan mendapatkan pahala.

Terlebih, Isra Mikraj jatuh pada hari Kamis yang dianjurkan untuk puasa, bebarengan dengan hari Senin.

 وقال تعرض الأعمال يوم الاثنين والخميس فأحب أن يعرض عملي وأنا صائم رواهما الترمذي وغيره 

Artinya: Rasulullah SAW bersabda: Amal itu diperlihatkan di hadapan Allah pada hari Senin dan hari Kamis. Aku gembira sekali amalku diperlihatkan di saat aku sedang berpuasa. HR Turmudzi dan selainnya.

Baca Juga: Contoh Pidato Sambutan Ketua Panitia Isra Mikraj 2024 Singkat dalam Bahasa Jawa, Indonesia dan Sunda

Apa Itu Isra Mikraj?

Kisah Isra Mikraj Nabi Muhammad termaktub dalam kitab suci Umat Islam, Al-Qur'an, di surat Al-Isra, sebagai tanda kebesaran Allah SWT. 

Latarbelakang peristiwa Isra Mikraj ini adalah karena ada sebuah peristiwa bernama Amul Huzni atau tahun kesedihan. 

Rasulullah sedih ditinggal dua orang yang beliau kasihi selama berjuang, yakni istri yang menemani beliau selama 28 tahun, Khadijah dan paman yang selalu menjaga beliau, yakni Abu Thalib.

Dikutip dari Sirah Nabawiyah ar-Rahiq Al-Maktum karya Syeikh Syafiyurrahman Al-Mubarakfuri, Amul Huzni terjadi kira-kira jelang peristiwa Isra Miraj, sekitar tahun 619 Masehi. 

Baca Juga: Kapan Libur Isra Mikraj 2024? Simak Jadwalnya dan Cuti Bersama selama Februari Ini

Peristiwa ini terjadi pada malam 27 Rajab, Nabi Muhammad diangkat oleh Allah SWT untuk Isra Mikraj hingga Sidratul Muntaha, langit ketujuh, untuk berjumpa langsung dengan Sang Pencipta.

Isra adalah perjalanan malam hari dari Makkah, Masjidil Haram, menuju Baitul Baqdis atau Masjidil Aqsa di Palestina. Perjalanan ini menurut mayoritas ulama adalah perjalanan fisik dan batin.

Sedangkan Mikraj adalah perjalanan Nabi Muhammad diangkat ke langit hingga Sidratul Muntaha.

Ketika berjumpa dengan Allah SWT ketika Isra Miraj tersebut, Nabi mendapatkan perintah salat sebanyak 50 kali dalam sehari. 

Namun, beliau meminta keringanan berkali-kali hingga sampai 5 waktu sampai yang dikenal sekarang.

Sesampainya kembali di Makkah, banyak yang tidak mempercayai perjalanan Rasulullah dan perintah salat 5 waktu.

Abu Bakar adalah orang pertama menerima Isra Mikraj tersebut. Itulah mengapa Abu Bakar diberi gelar Ash-Shidiq yang bermakna 'orang yang teguh hatinya dan jujur'. 



Sumber : Kompas TV, NU Online


BERITA LAINNYA



Close Ads x