Kompas TV religi beranda islami

Inilah Salat yang Disebut "Waktu Berduaan" Hanya dengan Allah, Mengadukan Segala Permasalahan Hidup

Kompas.tv - 11 Agustus 2023, 03:00 WIB
inilah-salat-yang-disebut-waktu-berduaan-hanya-dengan-allah-mengadukan-segala-permasalahan-hidup
Ilustrasi salat tahajud  (Sumber:Gramedia.com)
Penulis : Iman Firdaus


JAKARTA, KOMPAS.TV- Salat tahajud sering dimaknai sebagai waktunya seorang hamba berduaan dengan Allah. Sebab berdasarkan petunjuk Nabi Muhammad SAW, sepertiga akhir malam menjadi waktu yang tepat untuk seorang hamba mengadu segala permasalahan hidup serta meminta solusi kepada Allah SWT. Waktu yang tepat untuk “berduaan” dengan Sang Mahapencipta. 

Dalam haditsnya, Nabi SAW bersabda:



“Sesungguhnya di waktu malam terdapat satu waktu, ketika seorang hamba muslim bertepatan dengan waktu tersebut, lalu ia memohon kepada Allah kebaikan dunia maupun akhirat, pasti Allah memenuhi permintaannya. Demikian itu terjadi pada setiap malam.” (HR Muslim no 757)

Dikutip dari situs Majelis Ulama Indonesia, mui.or.id, waktu tersebut diisi dengan sholat malam atau sholat tahajud. Pelaksanaannya dapat dilakukan paling sedikit 2 rakaat.

Berikut doa setelah sholat tahajud yang antara lain dapat ditemukan dalam al-Adzkar karya Imam an-Nawawi halaman 25.

Baca Juga: 3 Zikir dan Doa Setelah Salat Tahajud untuk Memohon agar Dikabulkan Allah SWT


Redaksi lengkap baik Arab, latin, hingga terjemahnya sesuai sunnah Rasulullah SAW sebagai berikut:

 

. . . . . .

Allahumma rabbana lakal hamdu anta qayyimus samawati wal ardhi wa man fii hinna. Wa lakal hamdu anta malikus samawati wal ardhi wa man fii hinna. Wa lakal hamdu anta nurus samawati wal ardhi wa man fii hinna. Wa lakal hamdu antal haq. Wa wa‘dukal haq. Wa liqa’uka haq. Wa qauluka haq. Wal jannatu haq. Wan naru haq. Wan nabiyyuna haq. Wa Muhammadun shallallahu ‘alaihi wasallama haq. Was sa‘atu haq.

Allahumma laka aslamtu. Wa bika amantu. Wa alaika tawakkaltu. Wa ilaika anabtu. Wa bika khashamtu. Wa ilaika hakamtu. Fagfirli ma qaddamtu, wa ma akhkhartu, wa ma asrartu, wa ma a‘lantu, wa ma anta a‘lamu bihi minni. Antal muqaddimu wa antal mu’akhkhiru. La ilaha illa anta. Wa la haula, wa la quwwata illa billah.

Artinya, “Ya Allah, Tuhan kami, segala puji bagi-Mu, Engkau penegak langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau penguasa langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau cahaya langit, bumi, dan makhluk di dalamnya.

Segala puji bagi-Mu, Engkau Maha Benar. Janji-Mu benar. Pertemuan dengan-Mu kelak itu benar. Firman-Mu benar adanya. Surga itu nyata. Neraka pun demikian. Para nabi itu benar. Demikian pula Nabi Muhammad SAW itu benar. Hari Kiamat itu benar.

Ya Tuhanku, hanya kepada-Mu aku berserah. Hanya kepada-Mu juga aku beriman. Kepada-Mu aku pasrah. Hanya kepada-Mu aku kembali. Karena-Mu aku rela bertikai. Hanya pada-Mu dasar putusanku.

Baca Juga: Bolehkah Salat Sunah Lain seperti Tahajud Usai Witir? Berikut Penjelasannya

Karenanya ampuni dosaku yang telah lalu dan yang terkemudian, dosa yang kusembunyikan dan yang kunyatakan, dan dosa lain yang lebih Kau ketahui ketimbang aku. Engkau Yang Mahaterdahulu dan Engkau Yang Maha Terkemudian. Tiada Tuhan selain Engkau. Tiada daya upaya dan kekuatan selain pertolongan Allah.” (HR Bukhari dan Muslim).


 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x