Iduladha 2023 Diumumkan Hari Ini, PBNU Sebut Ada Kemungkinan Posisi Hilal Belum Penuhi Kriteria

Kompas.tv - 18 Juni 2023, 15:47 WIB

Ilustrasi bulan. Kemenag akan mengumumkan hasil sidang isbat penentuan awal Zulhijah 1444 H dan Hari Raya Iduladha 2023 pada Minggu (18/6/2023). (Sumber: kemenag.go.id)

Penulis : Fiqih Rahmawati | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS.TV - Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menjelaskan posisi hilal pada 29 Zulkaidah 1444 H atau Minggu (18/6/2023).

Sebagai informasi, hari ini Kementerian Agama (Kemenag) akan mengumumkan hasil sidang isbat penentuan awal Zulhijah 1444 H dan Hari Raya Iduladha 2023.

NU menggunakan metode rukyah hilal untuk menentukan awal bulan Hijriah, termasuk Zulhijah. Adapun kriteria yang harus dipenuhi yakni tinggi hilal minimal 3 derajat dan elongasi minimal 6,4 derajat.

Dilansir Kompas.com, Lembaga Falakiyah PBNU sendiri telah melakukan perhitungan ilmu falak terhadap hilal awal Zulhijah 1444 H.

Melalui metode falak atau hisab khas NU, tinggi hilal di Indonesia bervariasi, mulai dari 0 derajat 04 menit hingga 2 derajat 16 menit.

Adapun elongasi hilal di Indonesia berkisar antara 4 derajat 33 menit hingga 5 derajat 29 menit.

Pemantauan hilal di Gedung PBNU di Jakarta Pusat pada Minggu (18/6) pukul 11.37, hilal berada di ketinggian 0 derajat 59 menit 25 detik, sedangkan elongasi 5 derajat 08 menit 27 detik.

Sementara di Banda Aceh, Aceh, hilal berada di ketinggian 2 derajat 16 menit, sedangkan elongasi 5 derajat 29 menit.

Di Bali, tinggi hilal 0 derajat 36 menit, elongasi 4 derajat 58 menit.

Sedangkan di Papua, tinggi hilal 0 derajat 29 menit, elongasi 4 derajat 35 menit.

Pemantauan tersebut masih jauh dari kriteria yang telah ditetapkan, yakni ketinggian hilal minimal 3 derajat dan elongasi minimal 6,4 derajat.

Dengan pemantauan hilal tersebut, posisi hilal awal Zulhijah 1444 H belum memenuhi kriteria. Namun, kepastian kapan awal Zulhijah 1444 H dan Iduladha 2023 akan didasarkan pada Ikhbar PBNU.