Kompas TV religi beranda islami

Berdamai Dengan Orang Tua

Kompas.tv - 1 Mei 2021, 14:14 WIB
Penulis : Agung Pribadi

Islam memberikan kedudukan yang begitu tinggi bagi seorang mahluk Allah yang bernama ibu, bahkan tempatnya berbanding tiga dari kedudukan sang ayah. Sebagaimana disebutkan dalam suatu riwayat mengenai sahabat yang bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam,

 

Wahai Rasulullah, Siapa orang yang harus aku berbakti kepadanya?” Beliau menjawab,”Ibumu.” Aku bertanya lagi,”Kemudian siapa?” Beliau menjawab,”Ibumu.” Aku bertanya,”Kemudian siapa?” Beliau menjawab,”Ibumu.” Aku bertanya,”Kemudian siapa?” Beliau menjawab,”Ayahmu.” [HR Bukhari no. 5.971].

Sehingga amat sangat tak pantas bila ada seseorang yang memelihara perselisihan dengannya. Seorang ibu, lantaran beratnya kehidupan yang ia jalani bersama anaknya, sejak berada di rahimnya hingga sang anak tumbuh menjadi manusia remaja.

Belum lagi, kondisi wanita yang memiliki perasaan sangat sensitif dibandingkan sang ayah, maka kondisi ini menuntut komunikasi dengan tutur kata yang baik demi terjaganya perasaan sang ibu. Oleh karenanya, perhatian secara khusus sudah sepantasnya diberikan kepada seorang sang ibu.

Nabi shallallahu'alaihi wa sallam bahkan menghubungkan kedurhakaan kepada kedua orang tua dengan berbuat syirik kepada Allah. Dalam hadits Abi Bakrah, Beliau bersabda:

 

Maukah kalian aku beritahukan dosa yang paling besar?” Para sahabat menjawab,”Tentu.” Nabi bersabda,”(Yaitu) berbuat syirik, durhaka kepada orang tua.” [HR Bukhari no. 5.975].

Sedangkan pada hadits lain, Rasulullah juga memberikan peringatan:

“Setiap dosa, Allah akan menunda (hukumannya) sesuai dengan kehendakNya pada hari Kiamat, kecuali durhaka kepada orang tua. Sesungguhnya orangnya akan dipercepat (hukumannya sebelum hari Kiamat).” [HR Bukhari]

Wallahu'alam bis shawab



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x