Tak Dapat Bantuan, Warga Mengadu ke Kantor Desa

GROBOGAN, KOMPAS.TV - Warga Desa Ginggang Tani di Grobogan, mendatangi kantor desa, menuntut bantuan pangan non tunai. 

Warga mengeluh dan menanyakan bantuan BPNT yang tak pernah didapat, selama masa pandemi Covid-19.

Dengan membawa bukti kartu keluarga sejahtera dan buku tabungan, salah seorang warga Desa Ginggang Tani Gubiug di Grobogan mendatangi kantor desa setempat untuk mengadukan bantuan yang tidak pernah didapat selama mas pandemi Covid-19.

Padahal, warga yang terdaftar dalam keluarga sejahtera dapat menerima bantuan pangan non tunai, sejak bulan Maret lalu, saat diumumkannya masa pandemi Covid-19.

Sementara pihak desa akan menindak lanjuti keluhan warga ke dinas sosial Grobogan.

Nominal bantuan BPNT perbulan 200 ribu rupiah, untuk bantuan BPNT perluasan yang di cairkan selama 9 bulan, sejak Maret 2020 lalu.

Selain itu, perjuangan kepala desa Lidi, Sikka Nusa Tenggara Timur, patut diacungi jempol. 

Bersama polisi, mereka menerjang gelombang dengan sampan kayu demi mengantar bantuan langsung tunai, bagi warga terdampak Covid-19.

Ini yang dilakukan aparat desa dan personel polisi di Sikka, Nusa Tenggara Timur.

Dengan menggunakan sampan kayu, mereka menerjang gelombang untuk menyalurkan bantuan langsung tunai bagi warga di Pulau Palue.

Ada uang 600 ribu rupiah bagi masing-masing 107 keluarga di Desa Lidi.

Butuh waktu empat jam perjalanan laut untuk mengantar BLT bagi warga terdampak pandemi Covid-19.