Kompas TV regional bali nusa tenggara

Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi, Warga Diimbau Jauhi Radius 2 Km, Waspada Banjir Lahar Hujan

Kompas.tv - 9 April 2024, 10:25 WIB
gunung-lewotobi-laki-laki-erupsi-warga-diimbau-jauhi-radius-2-km-waspada-banjir-lahar-hujan
Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami erupsi pada Rabu (27/12/2023) pukul 07.00 WITA. Gunung Lewotobi Laki-Laki  mengalami erupsi pada Selasa (9/4/2024) pagi. (Sumber: ANTARA/HO-PVMBG)
Penulis : Isnaya Helmi | Editor : Vyara Lestari

JAKARTA, KOMPAS.TV - Gunung Lewotobi Laki-laki yang terletak di Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami erupsi pada Selasa (9/4/2024) pagi.

Petugas Pos Pemantau Gunung Api (PGA) Lewotobi Laki-Laki, Herman Yosef S Mboro dalam laporannya mengungkapkan erupsi tersebut terjadi pukul 08.48 WITA.

"Tinggi kolom letusan teramati ± 700 m (meter) di atas puncak (± 2284 m di atas permukaan laut)," kata Herman dalam keterangan tertulis, Selasa.

Ia menambahkan, kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah utara dan timur laut. 

"Erupsi masih berlangsung saat laporan sedang dibuat," ujar dia.

Baca Juga: Gunung Merapi Erupsi, Luncurkan Awan Panas Sejauh 1,1 Kilometer! Berapa Jarak Aman bagi Warga?

Terkait hal tersebut, ia pun mengimbau masyarakat Gunung Lewotobi Laki-Laki dan pengunjung atau wisatawan tidak melakukan aktivitas apa pun dalam radius 2 kilometer (km) dari pusat erupsi, serta sektoral 3 km pada arah utara-timur laut dan 5 km pada sektor timur laut.

"Masyarakat agar tenang dan mengikuti arahan Pemda serta tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya," ujarnya.

Masyarakat  juga diminta mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-Laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi.

Herman juga mengimbau bagi Masyarakat yang terdampak hujan abu Gunung Lewotobi Laki-laki tetap waspada saat keluar rumah.

"Gunakan masker atau penutup hidung-mulut untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernafasan," jelasnya.

Baca Juga: Detik-Detik Banjir Lahar Gunung Semeru Terjang Aliran Sungai Besuk Lanang


 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x