Puasa Bukan Halangan Bagi Buruh Gendong untuk Semangat Bekerja

BOYOLALI, KOMPAS.TV - Puasa tidak menjadi halangan untuk tetap bekerja dan beraktivitas, meski pekerjaan tersebut tergolong berat. Seperti yang dilakukan oleh sejumlah buruh gendong di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Meski rata-rata sudah berusia senja, namun para buruh gendong tetap bekerja seperti biasa dan tetap berpuasa.

Suni, salah seorang buruh gendong di Pasar Sayur Cepogo, Boyolali, Jawa Tengah dengan cekatan mengangkat keranjang sayur dari mobil dan membawanya masuk pasar. Suni tetap bekerja seperti biasa meski tengah berpuasa dan usianya sudah menginjak senja.

Suni melakoni pekerjaan sebagai buruh gendong sejak 25 tahun silam. Ia terpaksa melakoni pekerjaan kasar menjadi buruh gendong untuk mencari uang demi memenuhi kebutuhan keluarganya.

Setiap hari nenek empat cucu ini mengangkat keranjang sayur dengan berat 50 kilogram hingga lebih dari satu kuintal sekali gendong. Jasanya dihargai Rp 3.000 sekali angkat dan dalam satu hari ia bisa membawa pulang uang Rp 50 .000 hingga Rp 100.000.

“Puasa tetap jalan, mencari nafkah tetap jalan biar semuanya dapat pahala. Kalau saya itu cuma biasa-biasa, sahur dan makan biasa, sahur pakai susu. Insya Allah yang bikin kuat itu Allah SWT,” tutur Suni.

Setali tiga uang dengan Suni, Sadimin juga sudah menjadi buruh angkut sejak 1998. Walau mengaku pekerjaan yang ia lakoni berat, namun puasa juga merupakan ibadah wajib sehingga ia menjalankannya dengan semangat dan sukacita.

“Insya Allah puasa, mau gimana itu sudah pekerjaan setiap hari jadi masalah ibadah itu kan wajib. Kalau makan sahur kalau bisa ya yang bergizi biar tubuh kita kuat. Setiap tahun juga saya begini,” ucap Sadimin.

Baik Suni maupun Sadimin dan belasan buruh gendong lainnya, selalu semangat menjalani ibadah puasa meski pekerjaan mereka tergolong berat. Keikhlasan untuk mendapatkan rezeki dan yakin akan kekuatan dari Allah membuat puasa tahun ini dijalani dengan gembira.

#buruhgendong #boyolali #puasa