Kompas TV regional jawa timur

BMKG Jelaskan Penyebab Gempa M6,0 di Tuban, Ada Aktivitas Sesar Aktif di Laut Jawa

Kompas.tv - 22 Maret 2024, 14:33 WIB
bmkg-jelaskan-penyebab-gempa-m6-0-di-tuban-ada-aktivitas-sesar-aktif-di-laut-jawa
Ilustrasi gempa bumi. Penjelasan BMKG soal penyebab gempa di Tuban.  (Sumber: Tribunnews.com)
Penulis : Fiqih Rahmawati | Editor : Vyara Lestari

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono menjelaskan penyebab terjadinya gempa berkekuatan Magnitudo (M) 6,0 di Tuban, Jawa Timur, Jumat (22/3/2024) pukul 11.22 WIB.

Episenter gempa tersebut berada di koordinat 5,79 derajat Lintang Selatan (LS) dan 112,32 derajat Bujur Timur (BT) atau 126 kilometer arah timur laut Tuban.

Adapun, kedalaman hiposentrum dari gempa di Tuban adalah 10 kilometer.

Baca Juga: Gempa M6 Guncang Tuban, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami, Waspada Gempa Susulan

Menilik episenter dan dan hiposentrumnya, gempa di Tuban termasuk jenis gempa bumi dangkal yang terjadi akibat adanya aktivitas sesar aktif di Laut Jawa.

“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser atau strike-slip,” ucap Daryono, Jumat.

Gempa tersebut turut dirasakan oleh warga di sejumlah daerah dengan skala IV-V Modified Mercalli Intensity (MMI), di mana getaran gempa dirasakan oleh hampir semua warga.

Warga di Bawean, Jawa Timur, merasakan gempa dengan skala intensitas III-IV MMI, dirasakan oleh banyak orang di dalam rumah.

Adapun, skala II-III MMI, terasa seperti ada truk yang melintas, dirasakan oleh warga di Jepara, Lamongan, Surabaya, Kudus, Blora, Nganjuk, Pacitan, Tulungagung, Madiun, Malang, Semarang, Yogyakarta, hingga Pekalongan.

Baca Juga: Dampak Gempa Bumi Tuban Hari Ini, Getaran Terasan hingga Jawa Tengah dan DI Yogyakarta

Daryanto memastikan bahwa gempa di Tuban ini tidak berpotensi menimbulkan gelombang tsunami.

“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi tidak berpotensi tsunami,” terangnya.

Meski demikian, warga tetap harus mewaspadai adanya gempa susulan. Sejauh ini, gempa susulan tercatat terjadi lebih dari lima kali sejak gempa awal.


 

 



Sumber : Kompas.com


BERITA LAINNYA



Close Ads x