Kompas TV regional jabodetabek

5 Tahun Beroperasi di Klinik di Bekasi, Pria Ini Ternyata Dokter Gadungan, Mantan Pasien: Mahal!

Kompas.tv - 20 Maret 2024, 10:06 WIB
5-tahun-beroperasi-di-klinik-di-bekasi-pria-ini-ternyata-dokter-gadungan-mantan-pasien-mahal
Sunaryanto alias Ingwy Tito Banyu, dokter gadungan yang telah lima tahun beroperasi di sebuah klinik di Bekasi, ditangkap. Ia dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolres Metro Bekasi, Selasa (19/3/2024). (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)
Penulis : Fiqih Rahmawati | Editor : Vyara Lestari

BEKASI, KOMPAS.TV - Seorang pria bernama Sunaryanto alias Ingwy Tito Banyu (39) diketahui sebagai dokter gadungan yang telah beroperasi selama lima tahun di Klinik Pratama Keluarga Sehat di Perum Taman Cikarang Indah, Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi.

Kapolres Metro Bekasi Kombes Twedi Aditya Bennyahdi menyebut, aksi Sunaryanto terbongkar usai adanya laporan dari masyarakat yang curiga dengan praktik dokter tersebut.

Polisi lantas melakukan penyelidikan dan penggeledahan di klinik milik Sunaryanto ini. Polisi tidak menemukan surat izin praktik (SIP) dan surat tanda registrasi (STR) yang seharusnya dimiliki dokter.

Baca Juga: Pelaku Dokter Gadungan Palsukan Ijazah dan Rugikan PSS Sleman Rp 254 Juta

“Informasi awal dari masyarakat, kemudian dilakukan penyelidikan. Setelah dapat penyelidikan, tadi mendapatkan bukti-bukti,” ucap Twedi, Selasa (19/3/2024).

“Koordinasi dengan pihak IDI (Ikatan Dokter Indonesia) dan pihak Dinas Kesehatan sehingga mengetahui bahwa yang bersangkutan memang tidak memiliki SIP dan tidak terdaftar sebagai dokter,” sambungnya.

Selama lima tahun dari 2019 hingga 2024, Sunaryanto mengelabui pasiennya sebagai dokter umum. Ia dibantu seorang perawat yang bekerja sebagai petugas di kliniknya.

Polisi telah menyita sejumlah barang bukti dari klinik tersebut, seperti KTP, tiga buah jas dokter, enam buah buku daftar pasien dan resep periode Agustus 2020 sampai Februari 2024.

Kemudian, obat-obatan, 13 suntikan, satu buah buku hasil laboratorium, dan stetoskop juga disita.

Twedi menjelaskan, motif Sunaryanto nekat menjadi dokter gadungan yakni karena terdesak ekonomi. 

“Motif karena kebutuhan ekonomi. Sebelum (jadi) dokter, dia pengangguran,” jelasnya.


Saat ini, polisi fokus untuk mendalami apakah ada korban atau pihak yang dirugikan terkait keberadaan dokter gadungan itu. Pihaknya juga masih mencari tahu jumlah pasti pasien yang pernah berobat dengan Sunaryanto.

“(Korban) masih didalami, kan tadi ada buku pasien. Nanti kami juga dalami ada kerugian apa dari masyarakat setelah berobat,” tukasnya.

Baca Juga: Fakta-fakta Dokter Gadungan PSS Sleman Ditangkap: Dulu Kondektur Bus dan Belajar Medis dari Google

Sementara itu, mantan pasien dokter gadungan yang bernama Yuli mengaku pernah memeriksakan diri ke Sunaryanto sebanyak satu kali.

Ia mengatakan bahwa prosedur pemeriksaan di klinik tersebut berbeda dengan klinik lain. Selain itu, Yuli mengaku tarif yang ditetapkan klinik Sunaryanto cukup tinggi.

“Periksanya sekali doang. Kalau pembelekan (pembedahan) itu kan harus ada dibius ya, ini mah enggak, langsung. Mahal juga, harganya lebih mahal dari yang lain,” ungkap Yuli.

 

 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x