Kompas TV regional jawa tengah dan diy

Anggota KPPS di Kendal Meninggal Dunia, Keluarga: 4 Anaknya Masih Sekolah, Mereka Butuh Biaya

Kompas.tv - 15 Februari 2024, 15:55 WIB
anggota-kpps-di-kendal-meninggal-dunia-keluarga-4-anaknya-masih-sekolah-mereka-butuh-biaya
Teguh Joko Pratikno (45), anggota KPPS di Kenal meninggal dunia, Rabu (14/2/2024). (Sumber: Kompas.com/Slamet Priyatin)
Penulis : Fiqih Rahmawati | Editor : Vyara Lestari

KENDAL, KOMPAS.TV - Teguh Joko Pratikno (45), anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di TPS 11 Desa Curugsewu, Kecamatan Patean, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, meninggal dunia saat bertugas, Rabu (14/2/2024).

Kakek Teguh, Muhamad Ali Syahid (73), berharap pemerintah dapat membantu pendidikan empat anak korban. Permintaan tersebut dilakukan Ali karena menurutnya, cucunya meninggal saat menjalankan tugas negara.

“Anak-anaknya masih sekolah. Mereka butuh biaya,” kata Ali, Kamis (15/2/2024).

Baca Juga: Anies Usai Pencoblosan Pilpres, Beri Pesan Soal Perubahan hingga Minta KPPS Jaga Kesehatan

Ali menjelaskan, Teguh sehari-harinya bekerja di taman buah milik swasta. Semasa hidupnya, Teguh juga tidak memiliki riwayat sakit.

“Semua karena takdir. Jadi kami menerima kematian Teguh,” ucap Ali, dikutip dari Kompas.com.

Terkait permintaan tersebut, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kendal, Sugiono mengatakan akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten Kendal.

“Nanti secepatnya diurus akte kematiannya biar secepatnya keluarga almarhum bisa menerima hak-haknya,” jelas Sugiono.

Ia memastikan bahwa seluruh petugas KPPS di Kendal, termasuk Teguh, sudah terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan.


Sementara itu, Kapolsek Paten AKP Toyib Suharnomo mengatakan Teguh meninggal dunia ketika tengah melakukan proses penghitungan suara. Saat itu, ia duduk bersebelahan dengan kepala desa sembari menyantap makanan ringan.

Baca Juga: KPU Gelar Pemungutan Suara Susulan Pemilu 2024 di 668 TPS, Mana Saja?

Tiba-tiba, Teguh jatuh ke arah belakang. Ia lantas dilarikan ke Puskesmas 1 Patean.

“Oleh Kepala Puskesmas Patean, dr. Toha, korban diperiksa dan tidak ditemukan ada tanda-tanda penganiayaan. Dimungkinkan korban meninggal dunia karena serangan jantung,” terang Toyib, Kamis.

Jenazah Teguh lantas diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.

 



Sumber : Kompas.com


BERITA LAINNYA



Close Ads x