Kompas TV regional jawa tengah dan diy

BMKG Imbau Penyelenggara Pemilu 2024 di Jateng Waspadai Cuaca Ekstrem saat Pencoblosan

Kompas.tv - 13 Februari 2024, 17:28 WIB
bmkg-imbau-penyelenggara-pemilu-2024-di-jateng-waspadai-cuaca-ekstrem-saat-pencoblosan
Warga melintasi banjir yang menggenangi jalur pantura di Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Senin (12/2/2024). (Sumber: P Raditya Mahendra Yasa/Kompas.id)
Penulis : Kiki Luqman | Editor : Deni Muliya

CILACAP, KOMPAS.TV - BMKG memberikan imbauan kepada penyelenggara pemilihan umum (Pemilu) untuk mewaspadai kemungkinan cuaca ekstrem di beberapa wilayah Jawa Tengah pada tanggal 13-14 Februari 2024.

"Seperti diketahui bahwa besok, Rabu (14/2), merupakan pelaksanaan pencoblosan dalam rangka Pemilu 2024, dan hari ini dilakukan persiapan tempat pemungutan suara (TPS)," kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo di Cilacap, Selasa.

Oleh karena itu, tambahnya, para penyelenggara Pemilu, terutama di daerah yang rawan bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor, diharapkan untuk memastikan bahwa TPS ditempatkan di lokasi yang aman.

Teguh menyampaikan hal ini karena BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang telah mengeluarkan prospek cuaca ekstrem di beberapa wilayah Jawa Tengah pada tanggal 13-14 Februari 2024.

Baca Juga: Blak-blakan! Menteri Basuki Ungkap Alasan Tak Dampingi Jokowi Resmikan Tol di Sumut

Wilayah yang berpotensi mengalami cuaca ekstrem pada hari Selasa ini meliputi Kabupaten Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Kabupaten dan Kota Magelang, Boyolali, Kabupaten Semarang, Temanggung, Kendal, Batang, Kabupaten Pekalongan, Salatiga, Brebes, dan sekitarnya.

Sementara itu, pada hari Rabu (14/2), cuaca ekstrem berpotensi terjadi di Kabupaten Banjarnegara, Wonosobo, Kabupaten dan Kota Magelang, Boyolali, Temanggung, Salatiga, Kabupaten dan Kota Semarang, Kendal, Batang, Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Tegal, Brebes, dan sekitarnya.

"Prospek cuaca ekstrem ini dipengaruhi oleh kondisi dinamika atmosfer berupa aktivitas monsun Asia yang disertai adanya potensi seruakan dingin dan aktifnya gelombang atmosfer Rossby Ekuator, sehingga berpengaruh terhadap peningkatan massa udara basah di wilayah Indonesia bagian barat dan selatan ekuator, termasuk sekitar wilayah Jawa Tengah," katanya.

Cuaca ekstrem juga dipicu oleh daerah konvergensi dan belokan angin yang terpantau di sekitar Jawa Tengah, serta labilitas lokal kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal yang dapat diamati di wilayah tersebut.

"Kondisi tersebut menyebabkan peningkatan potensi cuaca ekstrem berupa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang di beberapa wilayah Jawa Tengah pada 13-14 Februari," katanya dikutip dari Antara.

Terkait hal ini, Teguh mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat menyebabkan bencana seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang, terutama bagi mereka yang tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi.

Baca Juga: Penjelasan KPU Terkait Nasib Pemungutan Suara Pemilu 2024 di Wilayah Terdampak Banjir Demak



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x