Mahasiswa Rancang Smart City Dilengkapi Sensor Cegah Banjir

SEMARANG, KOMPAS.TV - Prihatin banyak kota yang masih terendam banjir termasuk Kota Semarang, mahasiswa UNIKA Soegijapranata Semarang membuat rancangan kota pintar dilengkapi sensor otomatis. Rancangan smart city yang di buat mahasiswa UNIKA Soegijapranata ini di lengkapi dengan sensor otomatis pengendali banjir. Di sini lampu akan menyala jika sensor menyentuh ketinggian air yang ditentukan dan secara otomatis pula akan menggerakan semua mesin pompa untuk membuang air ke laut.

Rancangan pengendali banjir otomatis ini sebagai bentuk keprihatinan banyak kota yang terendam banjir akibat hujan lebat. Dengan pengendali banjir otomatis ini, wilayah kota akan aman dan warga bisa beraktivitas normal.

“Kalau saya sebagai warga Semarang asli, jadi kalau waktu hujan di daerah pesisir pantai, di daerah dekat Palbon kalau hujan sedikit banjir. Mungkin bisa selutut, jadi itu bisa membuat saya prihatin, mengganggu warga Semarang sendiri. Jadi kami mau menginovasikan sebuah sensor, yang dimana kalau terjadi banjir maka pompa air akan menyedot, air banjir dibuang ke laut secara otomatis,” jelas Henley Raharjo, mahasiswa game technology UNIKA Soegijapranata

Selain sensor pengedali banjir, mahasiswa juga ciptakan pendeteksi area parkir mobil, lampu kota nyala secara otomatis, traffic light yang menyala hijau jika mobil ambulan mau lewat dan alat pendeteksi otomatis lainnya.

“Selain dari sensor banjir itu, dalam mata kuliah kota cerdas kami juga mengembangkan berbagai inovasi-inovasi lainnya. Mulai dari pencahayaan otomatis ketika gelap, kemudian juga sensor parkir yang otomatis bisa menghitung jumlah kendaraan dalam tempat parkir, kemudian kami juga ada konsep perubahan farming dengan perairan otomatis dan sebagainya,” papar Andre Kurniawan Pamudji, dosen sistem informasi.

Mahasiswa UNIKA berharap hasil penemuannya ini bisa di manfaatkan para kepala daerah untuk memajukan kotanya.

#mahasiswa #smartcity #semarang