Gunung Dukono di Maluku Utara Erupsi Pagi Ini, Warga Dimintai Jauhi Radius 3 Kilometer

JAKARTA, KOMPAS.TV - Gunung Dukono yang terletak di Pulau Halmahera, Maluku Utara mengalami erupsi berupa lontaran abu vulkanik setinggi lebih kurang 2.800 meter yang keluar dari kawah pagi ini, Jumat (29/12/2023).

Petugas Pos Pengamatan Gunung Dukono Sarjan Roboke mengatakan, erupsi Gunung Dukono terjadi pada pukul 07.03 WIT dengan kolom abu tebal berwana putih hingga kelabu mengarah ke timur laut.

"Saat laporan ini dibuat erupsi masih berlangsung," kata Sarjan, Jumat, dikutip dari Antara.

Berdasarkan pengamatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Gunung Dukono kini berstatus level II atau waspada.

Berdasarkan pengamatan kegempaan yang dilakukan oleh PVMBG periode pukul 00.00 hingga 24.00 WIT, Kamis (28/12), Gunung Dukono tercatat ada 45 kali gempa letusan dengan amplitudo 4 hingga 34 milimeter, dengan lama gempa 30,81 sampai 60,11 detik.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini 29 Desember 2023, Waspadai Hujan Lebat pada Sore dan Malam Hari

Kemudian, ada 12 kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 4 sampai 34 milimeter dengan lama gempa 58,9 hingga 134,31 detik, dan 1 kali gempa tremor menerus dengan amplitudo dominan 2 milimeter.

Adapun PVMBG mengimbau masyarakat agar tidak beraktivitas, mendaki, ataupun mendekati Kawah Malupang Warirang Gunung Dukono di dalam radius tiga kilometer.

Masyarakat direkomendasikan untuk selalu menyediakan masker guna menghindari ancaman bahaya abu vulkanik pada sistem pernafasan.

Sebelumnya, gunung yang berada sekitar 14 kilometer di sebelah barat daya Kota Tobelo, yang merupakan wilayah dengan permukiman paling padat di Halmahera Utara ini tercatat telah mengalami erupsi sebanyak 36 kali dalam satu tahun terakhir sejak 1 Januari hingga 29 Desember 2023.

Baca Juga: Gunung Dukono di Maluku Utara Erupsi Pagi Ini, Lontarkan Abu Setinggi 2.600 Meter

Gunung Dukono memiliki ketinggian 1.335 meter atau 4.380 kaki. Permukiman terdekat berada pada jarak 11 kilometer dari puncak gunung api tersebut.

Karakteristik erupsi gunung api tersebut bersifat eksplosif dan efusif yang menghasilkan abu, lontaran batu pijar, aliran piroklastika, dan aliran lava.