Kompas TV regional jawa timur

ASN di Ponorogo Ditemukan Tewas di Rumah, RT: Selama 3 Hari, Anaknya Menunggui Jasad Ibunya

Kompas.tv - 23 Desember 2023, 14:35 WIB
asn-di-ponorogo-ditemukan-tewas-di-rumah-rt-selama-3-hari-anaknya-menunggui-jasad-ibunya
Ilustrasi. ASN di Ponorogo ditemukan tewas, anaknya yang berusia 10 tahun menunggu jasad ibunya selama tiga hari. (Sumber: Shutterstock.com)
Penulis : Fiqih Rahmawati | Editor : Desy Afrianti

PONOROGO, KOMPAS.TV - Warga di perumahan Pasadena, Kelurahan Tonatan, Kecamatan Ponorogo, Kabupaten Ponorogo digegerkan dengan penemuan mayat seorang ibu berinisial DWH (45), Jumat (22/12/2023).

DWH merupakan aparatur negeri sipil (ASN) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo. Wakil RT Perumahan Pasadena, Wahyudin, mengatakan bahwa jasad DWH ditemukan dalam keadaan sudah membengkak dan membusuk.

Baca Juga: Geger Lagi! Penemuan 4 Mayat Satu Keluarga di Muba, Korban Sempat Jual Tanah Rp200 Juta

Warga yang berada di sekitar rumah pun mencium aroma tak sedap. Penasaran, warga memberanikan masuk ke dalam rumah. Rupanya, ada anak DWH, QU, yang berusia 10 tahun ada di dalam rumah.

“Saya masuk, saya suruh buka anaknya. Ternyata orangnya sudah meninggal dunia. Perkiraan saya, (meninggal) 2-3 hari. Informasi (dari) anaknya meninggal Rabu malam,” kata Wahyudin, Jumat sore.

Wahyudin mengatakan bahwa QU menunggu jasad ibundanya selama tiga hari di dalam rumah. DWH dan anaknya memang dikenal tertutup. 

Ia mengatakan, sempat melihat QU membeli makan di luar dalam tiga hari itu.

“Anaknya selama 3 hari ibunya meninggal dunia ya di rumah. Bahkan dua kali keluar beli makan. Anaknya memang jarang keluar, kurang sosialisasi,” ucap Wahyudin.

Baca Juga: Enam Pria Diduga Mahasiswa Unpri Medan yang Buat Klarifikasi Video Mayat Boneka Diburu Polisi

Saksi lain bernama Arin mengaku mendapatkan pesan dari nomor DWH yang memintanya untuk datang ke rumah. Arin bilang bahwa ia cukup dekat dan sering berkomunikasi.

“Waktu pertama hanya meminta saya ke sini. Saya WA (WhatsApp) kembali kan jam 10 itu. Nah dalam WA tersebut mengaku bahwa yang berbalas pesan adalah anaknya yang berinisial QU,” cerita Arin.

Arin mengatakan bahwa QU memberitahu bahwa ibunya sudah meninggal dunia. Ia langsung menelepon karena terkejut dengan kabar itu.

QU yang menjawab telepon itu hanya mengatakan berulang kali bahwa ibunya sudah meninggal. Arin lantas bergegas ke rumah DWH. Sampai di lokasi, rumah DWH dalam kondisi tertutup, tapi QU ada di teras.

“Saya minta QU membuka pintu, dan benar sudah meninggal dunia. Baru laporan (ke) RT dan polisi,” ucapnya.

Baca Juga: Psikolog Sebut Faktor Ekonomi Bukan Satu-satunya Penyebab Bunuh Diri Guru Sekeluarga di Malang

Sementara itu, Kapolsek Ponorogo Kota Iptu Muhammad Sahid Mustofa mengatakan bahwa pihaknya langsung meluncur ke lokasi setelah mendapatkan informasi penemuan mayat DWH.

Setelah suami DWH, TK, juga sampai di lokasi, jasad DWH dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Harjono untuk dilakukan pemeriksaan guna mengetahui penyebab kematian.

"Jasad DWH dibawa ke RSUD dr Harjono untuk pemeriksaan lebih lanjut,” kata Sahid, Jumat.



Sumber : Kompas.com, Tribunnews


BERITA LAINNYA



Close Ads x