Cerita Mahasiswa Palestina Kesulitan Hubungi Keluarga di Gaza

MALANG, KOMPAS.TV - Sejak perang yang terjadi di jalur Gaza, warga Palestina yang berada di Indonesia kesulitan menghubungi keluarga mereka yang berada di Palestina, salah satunya mahasiswa Palestina di Universitas Brawijaya.

Kesedihan dirasakan oleh Ahmed W M Abed, mahasiswa asal Palestina yang baru saja menyelesaikan kuliahnya di Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya Malang. Ahmed bercerita, usai lulus ia ingin kembali ke Palestina, karena visa pelajarnya habis Januari 2024 nanti. Namun sejak perang pecah di Gaza, ia tidak bisa kembali ke Palestina untuk saat ini 

Menurut Ahmed, dua hari setelah perang meletus di Palestina, dirinya sempat hilang komunikasi dengan  keluarganya yang berada di Gaza. Hingga saat ini komunikasi dengan keluarga di Gaza hanya sebatas pesan singkat, karena akses internet terputus. Setiap saat, Ahmed selalu berusaha untuk mengetahui kabar keluarganya di Palestina.

Ahmed bersyukur, hingga saat ini keluarganya yang berada di Gaza dalam kondisi selamat dan berhasil menjauh dari lokasi peperangan. Melihat kondisi yang terjadi di Palestina saat ini, Ahmed ingin sekali pulang untuk bertemu keluarga, namun karena kondisi perang hal tersebut harus ia tunda, karena jika ia memaksa untuk pulang, maka nyawa menjadi taruhannya.

"Masalah untuk bertemu keluarga saya itu gara gara perang di jalur Gaza, tidak boleh ada orang masuk di jalur Gaza  gara gara pintu gerbang terkena bom," Kata Ahmed.

Ahmed yang merupakan anak keempat dari tujuh bersaudara ini berharap, perang di Palestina bisa segera diakhiri, karena perang tersebut telah memakan ribuan korban jiwa anak-anak dan wanita.