Sensasi Balap Sepeda Urban Downhill di Kota Batu, Masuk Rumah Warga!

MALANG, KOMPAS.TV - Sepeda downhill menuruni bukit itu sudah biasa, tapi bagaimana jika kompetisi downhill ini digelar di permukiman padat penduduk hingga masuk ke rumah warga.

Para peserta olah raga ekstrim ini mengayuh sepedanya secepat mungkin, lintasan yang dilalui bukan menuruni bukit seperti downhill pada umumnya, tapi sebuah permukiman padat penduduk. Peserta harus melewati jalanan turun, masuk ke gang gang sempit bahkan lintasan yang menjadi daya tarik adalah rumah warga.

Dengan beradu dengan waktu, para peserta masuk ke dalam rumah warga, melalui pintu depan, melalui ruang tamu dan muncul di dapur atau pintu belakang, uniknya lagi warga yang rumahnya menjadi perlintasan sepeda tetap melakukan aktivitas seperti biasa seolah tidak terjadi apa-apa.

Deni KC salah satu peserta urban downhill asal Garut ini mengaku, track yang disajikan panitia kali ini sangat menantang dan seru karena harus mengayuh sepeda melewati rumah rumah warga. Meski baru pertama kali mendapatkan lintasan ini, Deni KC mampu mencatatkan waktu terbaik 2 menit 17 detik di kelas Master C 

"Tracknya lumayan berat lumayan ada tantangan tersendiri, baru pertama kali Deni ikut urban yang masuk masuk rumah gitu," Kata Deni 

Sementara itu, Fadlan Gemara, salah satu panitia menjelaskan bahwa urban downhill Java Series di Kota Batu ini memang beda jika dibanding dengan downhill pada umumnya. 

Pemilihan lintasan yang unik juga untuk mengangkat kampung wisata. Dengan pendekatan yang baik, masyarakat di Kampung Kungkuk ini mendukung kompetisi urban downhill.

"Dibanding downhill yang lain, tiga seri itu digelar di gunung di hutan di beberapa daerah, untuk urban ini digelar di permukiman warga," Ujar Fadlan.

Selain melihat potensi dan kemampuan yang dimiliki atlet downhill, kejuaraan ini juga diharapkan mampu mengangkat potensi masyarakat di kampung wisata.